Gawat, Indonesia Hanya Mampu Bangun Gudang BBM Untuk 30 Hari

Selasa, 28 Juli 2015 – 20:09 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Heri Gunawan menyatakan International Energy Agency (IEA) meminta semua negara yang menjadi anggotanya, untuk membangun gudang penyimpanan cadangan BBM minimal untuk 90 hari.

Permintaan tersebut menurut Heri, untuk mengantisipasi efek bencana alam dan perang yang tiba-tiba mungkin terjadi. "Masalahnya, sebagai anggota IEA, Indonesia hanya mampu membangun gudang penyimpanan BBM untuk 30 hari ke depan," kata Heri Gunawan, saat dihubungi wartawan, Selasa (28/7).

BACA JUGA: Ssstt...Kantor Rachmat Gobel Digeledah Polisi

Dari berbagai pertemuan dengan pemerintah dan PT Pertamina sebagai BUMN yang ditugaskan khusus mengurus BBM, menurut Heri, jawaban kedua belah pihak senada. "Anggaran tidak tersedia untuk membangun gudang penyimpanan baru BBM," ujar politikus Partai Gerindra ini.

Dia menegaskan gudang penyimpanan BBM itu sangat penting untuk mengantisipasi kelangkaan minyak ketika bencana alam dan perang tiba-tiba mengancam kehidupan. “Karena itu sangat penting, presiden mestinya mengeluarkan Perpres untuk meningkatkan cadangan BBM 90 hari," desak anak buah Prabowo Subianto ini.

BACA JUGA: Bareskrim Pastikan Garap Ahok terkait Skandal UPS

Uang lanjutnya, tidak boleh menjadi alasan tidak terpenuhinya kebutuhan minimal penyimpanan BBM 90 hari ke depan. "Para menteri terkait termasuk BUMN Pertamina harus bekerja keras. Kalau tidak mampu, maka presiden harus berani evaluasi. Kalau harus diganti, ya diganti," saran anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat IV ini.

Heri menilai, kesulitan pemerintah untuk membangun kapasitas gudang penyimpanan BBM, bisa jadi bukti bahwa Kabinet Kerja saat ini tidak mampu keluar dari ketergantungan pasokan minyak impor. Mengutip laporan berkala IEA, Heri menjelaskan bahwa Indonesia menjadi negara importir terbesar kedua di tingkat regional. 

BACA JUGA: Brimob Punya Kemampuan Raider, Ah Lebay

"Gap antara produksi dengan konsumsi BBM dalam negeri makin melebar. Tahun berjalan 2015 ini, konsumsi sudah mencapai 1,5 juta barel per hari. Sementara realisasi lifting hanya berkisar 700 ribu barel per hari," ungkap Heri.

Berdasarkan fakta tersebut, Heri mendesak pemerintah harus sungguh-sungguh meningkatkan infrastruktur penyimpanan BBM dan segera membangun kilang-kilang yang selama ini terbengkalai. "Termasuk dalam mencapai bauran energi yang selama ini hanya lips service," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Jumpa Pers, Penetapan Gubernur Sumut Tersangka Diragukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler