Gawat! Kasus Pertama COVID-19 Kabupaten Ini ada di Lapas, Langsung jadi Klaster

Jumat, 29 Mei 2020 – 09:59 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, SIJUNJUNG - Setelah dua bulan tak memiliki kasus positif COVID-19, Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat akhirnya bukan lagi zona hijau dan menjadi daerah terakhir di Ranah Minang yang diserang virus corona.

Pertahanan itu jebol pada Rabu (27/5) lalu, setelah hasil tes swab labor sebanyak 30 sampel yang diambil sebelumnya di Lapas Kelas II B Muaro, Sijunjung.

BACA JUGA: Masyarakat Harus Cermat Memilih Asuransi di Masa Pandemi COVID-19

Dari tes tersebut, delapan orang di antaranya positif Covid-19.

Ya, kasus pertama COVID-19 di Sijunjung langsung membentuk sebuah klaster.

BACA JUGA: 3 Orang Positif COVID-19 dari Satu Jemaah Musala, Lihat Usia Pasien 76

Infeksi pada satu kelompok dengan satu kejadian kesehatan yang sama, yang terjadi dalam area dan waktu yang sama.

Dari hasil swab tes, delapan orang yang dinyatakan positif tersebut merupakan petugas Lapas Kelas II B Muaro Sijunjung.

BACA JUGA: Dari 19 Kota dan Kabupaten, Cuma Bukittinggi yang Memenuhi Syarat

Informasi itu pun menyebar dengan cepat. Petugas medis dan tim gugus tugas penanganan COVID-19 Sijunjung langsung bergerak dan melakukan tracking serta pengambilan tes swab lainnya di Lapas.

“Sebanyak 253 sampel tes swab berdasarkan hasil tracking dilakuka. Umumnya di lingkungan Lapas, termasuk warga binaan. Atau orang yang kontak langsung dengan delapan orang yang telah dinyatakan positif sebelumnya,” kata Rizal Efendi, Kadis Kominfo Sijunjung, sekaligus juru bicara gugus tugas COVID-19 Kabupaten Sijunjung, seperti dikutip dari Posmetro Padang, Jumat (29/5).

Tidak ada daerah yang siap untuk menghadapi wabah pandemi virus corona ini. Tak terkecuali Kabupaten Sijunjung.

Sebagai daerah yang dilalui jalan lintas Sumatra (jalinsum), Sijunjung juga dikepung oleh daerah tetangga yang sudah lebih dulu menjadi zona merah.

Bahkan juga berbatasan langsung dengan Kuantan Singingi, Provinsi Riau, sehingga mempertahankan status zona hijau memang berat.

“Terjadinya klaster di Lapas bukan berasal dari adanya anggota Polri yang berkunjung dari Mentawai, melainkan di luar itu. Karena dari hasil tracking tes swab yang pernah kontak dengan yang bersangkutan negatif semua. Berarti berasal dari sumber lain, itu yang sedang kami cari tahu,” jelas Rizal Efendi.

Kini tim gugus tugas berupaya agar penyebaran COVID-19 di Sijunjung tidak menyebar terlalu jauh.

“Delapan orang yang positif ini semuanya OTG (orang tanpa gejala) dan akan diisolasi di BKPSDM Provinsi. Tracking masih terus dilakukan," katanya.

Adanya informasi kasus positif dan membentuk kluster di Sijunjung cepat beredar di tengah masyarakat. Rasa cemas pun tak bisa dipungkiri, setidaknya melebihi dari sebelumnya.

Untuk mengantisipasi hal itu Kanwil Kemenkumham Provinsi Sumbar meminta pengamanan dari Polres Sijunjung dan Kodim 0310/SS untuk mencegah kepanikan warga binaan di lapas.

Kapolres Sijunjung AKBP Andry Kurniawan mengatakan, puluhan anggota Polres Sijunjung diturunkan untuk pengamanan di lapas.

“Kami tadi sudah mengerahkan anggota dari TNI juga untuk pengamanan di Lapas. Masyarakat jangan panik. Tetap terapkan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19 dan patuhi imbauan pemerintah. Pakai masker, jaga physical distancing, rajin cuci tangan dan hindari kerumunan,” tutur Kapolres.

Sebanyak 14 orang anggota Polres Sijunjung yang pernah kontak dengan pasien positif juga dikarantina.

“Ada di antara anggota yang pernah kontak dengan yang positif ini juga diisolasi. Ada 14 orang anggota yang dikarantina, dan tadi sudah kami semprot disinfektan untuk pencegahan. Kami juga mengusulkan agar semua anggota Polres untuk dilakukan tes swab,” ungkap Kapolres. (ndo)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Covid-19   Sijunjung   Corona   lapas  

Terpopuler