jpnn.com, ROMA - Tragedi runtuhnya Jembatan Morandi benar-benar menampar pemerintahan Perdana Menteri (PM) Italia Giuseppe Conte. Bukan hanya lantaran sudah ada prediksi. Namun, runtuhnya jembatan layang dengan ketinggian 45 meter itu juga bukan insiden infrastruktur yang pertama. Dalam lima tahun terakhir, empat jembatan dan viaduk lain juga ambruk.
Atas insiden tersebut, PM Italia mendeklarasikan status darurat selama 12 bulan di Genoa. Dengan begitu, bantuan dari pusat bisa dikucurkan. Dana yang dijanjikan mencapai EUR 5 juta (Rp 83,11 miliar) untuk operasi penyelamatan.
BACA JUGA: Ada Korupsi di Balik Ambruknya Jembatan Morandi?
The Telegraph melansir Italia punya banyak pekerjaan rumah jika tak ingin tragedi Jembatan Morandi terulang. Sebab, saat ini lebih dari 300 jembatan, viaduk, dan terowongan di negara tersebut berisiko tinggi.
Bukan hanya soal struktur bangunan. Namun, menurut para pakar, sekitar 70 persen dari 15 ribu jembatan tol dan terowongan di Italia sudah lekang oleh waktu. Berusia lebih dari 40 tahun.
BACA JUGA: Aktor George Clooney Kecelakaan di Italia
Hingga kemarin (16/8) jumlah korban tewas mencapai 39 orang. Termasuk di antaranya tiga bocah berusia 8, 12, dan 13 tahun. Selain itu, ada 8 orang asing. Perinciannya, 4 dari Prancis, 2 warga Albania, serta masing-masing satu orang warga Cile dan Rumania. Sejauh ini korban luka tercatat 16 orang. Sembilan di antaranya kritis.
"Sangat mungkin masih banyak korban lainnya yang berada di bawah reruntuhan," terang Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini seperti dilansir News.
BACA JUGA: Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Jangan Dimaknai Sempit
Jumlah penduduk yang masih hilang dan diduga berada di balik reruntuhan mencapai 10-20 orang. Pemerintah mengerahkan sekitar seribu orang anggota tim penyelamat ke lokasi. Puluhan anjing pelacak juga dikirim untuk membantu mencari korban tewas maupun selamat.
Selain korban tewas, 630 orang yang tinggal di dekat jembatan itu telah dievakuasi. Sebab, sebagian jembatan yang masih berdiri dikhawatirkan ikut ambruk.
Lantaran tak mungkin lagi mendiami rumah masing-masing, para pengungsi dadakan itu kemarin mengambil barang-barang dari apartemen mereka dengan ditemani petugas pemadam kebakaran. Mereka tak boleh berlama-lama di rumah. (sha/c6/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditolak Italia, Migran Sub-Sahara Dirangkul Spanyol
Redaktur & Reporter : Adil