Gawat, Rumah Sakit di Kota Bogor Mulai Kebanjiran Pasien Corona dari Jakarta

Sabtu, 12 September 2020 – 08:34 WIB
Ruang isolasi pasien Covid-19. Foto: Antara

jpnn.com, BOGOR - Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta terus melonjak. Kondisi tersebut mulai berdampak ke Kota Bogor.

Salah satunya, rumah sakit di Kota Bogor mulai kebanjiran pasien terkonfirmasi positif dari DKI karena tidak tertampung lagi di sana.

BACA JUGA: Dear Pak Anies, Kang Emil Menawarkan Bantuan Nih

Untuk itu, Pemkot Bogor akan terus bekerja sama dengan banyak pihak untuk memaksimalkan ketersediaan ruang perawatan pasien positif Covid-19.

“Ini harus dicermati. Sistem rujukannya harus diperbaiki. Kami antisipasi untuk menambah fasilitas non-kesehatan,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya.

BACA JUGA: Prof Jimly Asshiddiqie: yang Benar Saja, Urusan Nyawa Ini!

Salah satu antisipasi lonjakan, pasien dari DKI Jakarta, Bima Arya menjekaskan bahwa Pemkot Bogor sudah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) terkait penggunaan gedung pusat rehabilitasi narkoba sebagai ruang isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG) asal Kota Bogor.

“Di BNN Lido, kamimenggunakan lido 122 bed sebagai tempat isolasi OTG, bekerja sama dengan Kabupaten Bogor untuk beberapa titik lainnya (sebagai tempat isolasi),” ungkapnya.

BACA JUGA: 59 Negara Tolak WNI, Refly Harun: Kesalahan Jokowi, Bukan Anies

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku AdisasmitoWiku menjelaskan betapa gawatnya ketersediaan tempat tidur di RS-RS yang ada di Jakarta.

Per 8 September lalu, 7 dari 67 RS rujukan Covid-19 terisi penuh alias 100 persen. 46 RS okupansinya sudah di atas 60 persen. hanya ada 14 RS yang terisi di bawah 60 persen. Di Wisma Atlet, dari 2.700 bed yang disediakan, saat ini sudah terisi sebanyak 1.600.

"Masih ada 1.100 tempat tidur untuk perawatan pasien dengan status sedang dan ringan," kata Wiku.

Di Wisma Atlet, pemerintah juga membuat flat isolasi mandiri dengan kapasitas 4.800 kamar di tower 4 dan 5.

Untuk menampung masyarakat yang menderita Covid-19 dengan status OTG. Khususnya mereka yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Tower 5 sendiri mulai dioperasikan Rabu (9/9/2020) lalu.

Ke depan, manajemen RS yang ada di DKI dan daerah lain dituntut mampu memonitor tingkat penggunaan tempat tidur, ruang isolasi, dan ICU masing-masing. Bila kapasitas sudah mulai meningkat, segera di-redistribusi ke fasilitas lainnya.

"Khusus di Jakarta bisa diarahkan memindahkan pasien dengan kondisi sedang dan ringan ke RS Darurat Wisma Atlet," tambahnya.

Sementara itu, PSBB DKI Jakarta mendapat dukungan tenaga kesehatan.

Langkah ini diharapkan menjadi salah satu cara menurunkan jumlah orang yang terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Namun upaya ini harus ada sinergitas seluruh pihak. (ded/d/radarbogor)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler