jpnn.com - JAKARTA - Mantan wakil ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo menegaskan, ke depan pemberantasan korupsi itu semakin kompleks. Johan melihat selama lima tahun belakangan, modus operandi korupsi semakin berkembang.
"Saya tidak mengatakan semakin banyak korupsi, tapi semakin kompleks. Pelaku korupsi itu semakin kompleks," kata Johan saat berbincang-bincang dengan JPNN, Rabu (30/12).
BACA JUGA: Akhiri Pengabdian 10 Tahun di KPK, Ini yang Akan Dilakukan Johan Budi
Dari sisi modus operandi, kata Johan, di awal-awal KPK berdiri belum terungkap adanya "perselingkuhan" eksekutif dan legislatif di tingkat daerah misalnya dalam pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
"Orang tidak menyangka itu bisa jadi modus korupsi. Namun belakangan, kita menemukan dan KPK menangkap pelaku dengan modus seperti itu," kata mantan juru bicara KPK ini.
BACA JUGA: 2015, Korban Geng Motor Tidak Hanya Sipil
Dia menambahkan, korupsi juga sudah melibatkan keluarga. Misalnya, ada suami istri, ayah dan anak, maupun keluarga lainnya. "Bahkan, ada pasangan suami istri yang ditangkap dan dijadikan tersangka oleh KPK," papar Johan.
Kemudian, kata Johan, cakupan korupsi itu semakin luas. Semua bisa jadi lahan untuk dikorup. "Pengadaan Alquran saja bisa dikorupsi waktu itu. Padahal, itu wilayah yang seharusnya sakral tapi masih dikorupsi. Masalah ibadah haji juga begitu," ungkap Johan. (boy/jpnn)
BACA JUGA: MUI Curiga Terompet Dari Sampul Alquran untuk Pancing Amarah Masyarakat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril: Sudirman Said Harus Selesaikan Revisi Permen Gas Alam
Redaktur : Tim Redaksi