Gaya Ahok Memimpin DKI Kok Mirip Gubernur Era Kompeni?

Jumat, 02 September 2016 – 20:20 WIB
Gubernur DKI Basuki T Purnama. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal ProDEM, Satyo P menilai gaya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam menjalankan roda pemerintahan di DKI Jakarta seperti gubernur di era VOC Belanda. Menurut Satyo, cara Ahok menggusur warga dengan kekuatan aparat menunjukkan gaya lama.

Satyo mengatakan hal itu setelah sebelumnya Pemprov DKI menggusur permukiman warga di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan, Kamis (1/9). Menurutnya, permukiman-permukiman lain di wilayah DKI sepertinya bakal mengalami hal serupa.

BACA JUGA: Ahok Usut Riwayat Warga Rawajati yang Mengaku Jadi Pengibar Bendera Pertama

"Saya kira daerah lain menunggu. Seperti Bukit Duri atau bantaran sepanjang daerah aliran Sungai Ciliwung yang melewati wilayah DKI,” ujarnya, Jumat (2/9).

Ia menambahkan tindakan penggusuran itu sangat menyakiti perasaan masyarakat. Sebab, Ahok sebagai gubernur seolah-olah memonopoli kebenaran.

BACA JUGA: Prijanto: Ahok Tidak Gila, Tapi Psikopat

“Ini sangat mencederai masyarakat, karena atas nama undang undang dan tanah negara, penguasa berhak menafsirkan kebenaran. Nurani dinafikkan dan pengusaha dibenarkan," ujarnya.

Satyo menambahkan, Ahur harus sadar bahwa memerintah tak harus bertindak kejam, sedangkan membangun tidak harus menggusur rakyat miskin. Namun, katanya, penderitaan warga miskin di DKI justru bertambah ketika Ahok menjadi gubernur.

BACA JUGA: Rawajati Digusur, Ahok: Bu Ratna Sarumpaet Saja Tahu..

Yang lebih disayangkan, kata Satyo, pembangunan di wilayah DKI di era Ahok hanya untuk melayani orang-orang kaya. "Misalnya memperbaiki waduk-waduk agar warga perumahan elit tidak terendam banjir atau memperbaiki irigasi agar mall dan perkantoran tidak banjir, memperbaiki jalan agar mobil-mobil orang kaya tidak melewati perkampungan kumuh dan banjir," ujar Sayto.

Selain itu, katanya, Ahok selama ini juga ngotot melakukan reklamasi demi membangun perumahan dan apartemen mewah bagi orang kaya dan orang asing di atas pulau-pulau buatan.  "Padahal keuangan DKI banyak sekali jumlahnya, tapi sedikit sekali yang digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat kecil di Jakarta," ujar Satyo.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Beda Jokowi dan Ahok di Mata Fahri Hamzah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler