jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah tudingan relokasi warga pinggiran rel di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9) kemarin, dilakukan tanpa pemberitahuan kepada warga.
Menurut gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut, kalau memang tidak ada pemberitahuan, tidak mungkin pihak-pihak luar seperti aktivis Ratna Sarumpaet ada di lokasi saat penggusuran dilakukan.
BACA JUGA: Begini Beda Jokowi dan Ahok di Mata Fahri Hamzah
"Bagaimana enggak tahu? Bu Ratna saja tahu kok kalau mau digusur, bisa datang," ujar Ahok, Jumat (2/9).
Bukti lain, imbuh mantan Bupati Belitung Timur tersebut, warga setempat juga telah menyiapkan pengacara sebelum penggusuran dilakukan. Bahkan juga melaporkan langkah Pemprov DKI ke Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM).
BACA JUGA: Ahok: Kalau Mau Jadi Pak Ogah Terus, Ya Susah...
"Jadi masa enggak tahu, tapi laporin kami ke Komnas HAM semua tahu, iya kan. Lapor pengacara, bagaimana enggak tahu," ujar Ahok.
Karena itu mantan anggota DPR ini berharap warga Rawajati dapat menerima langkah Pemprov DKI untuk segera menempati rusunawa yang telah disiapkan di Marunda.
BACA JUGA: Berteduh saat Hujan Deras, Pengendara Motor Tewas Tertimpa Pohon
"Jadi tinggal di rusun, naik bus tidak bayar, dikasih dokter, dikasih perawat, dikasih bidan, anak Anda dapat KJP (Kartu Jakarta Pintar), operasi pasar jual beras murah semua di rusun, anakmu di kasih bus sekolah, KTP diurusin, jadi mau apalagi," ujar Ahok. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Suatu Saat Kamu akan Habis
Redaktur : Tim Redaksi