jpnn.com, MALANG - Arema FC meraih kemenangan 3-1 atas tamunya Persipura Jayapura, dalam laga Liga 1 2018, Jumat (27/4). Diharapkan kemenangan ini menjadi titik awal kebangkitan Singo Edan.
Duet pelatih antara Joko Susilo dan Milan Petrovic tampaknya membawa angin segar bagi gaya bermain Arema FC. Selain memainkan banyak pemain lokal, perubahan besar yang diterapkan oleh duo pelatih itu adalah membangku cadangkan Balsa Bozovic yang biasanya selalu menjadi pilihan utama di lini tengah Arema.
BACA JUGA: Misi PSMS Medan Curi Poin di Lamongan
Bahkan pada saat Arema FC mengalahkan Persipura Jayapura Jumat, Balsa Bozovic tidak mendapatkan sedikitpun kesempatan turun. Sebab, pada laga melawan klub berjuluk Mutiara Hitam itu, ada sosok yang diplot seorang pemain untuk memnggantikan posisi tersebut. Dia adalah sang kapten, Dendi Santoso.
Saat laga melawan Ian Kabes dkk itu, permainan Arema FC juga tampak lebih hidup dibandingkan laga-laga sebelumnya dimana Arema harus menelan kekalahan demi kekalahan hingga terjerembab di dasar klasemen. Laga melawan Persipura adalah ujian bagi formasi yang coba diterapkan oleh tim pelatih Arema FC.
BACA JUGA: Imbang Lawan PSM, Sriwijaya FC Catat Hattrick Seri
Umpan-umpan manis pun tercipta dari kaki Dendi Santoso. Bahkan dalam laga itu, ia memberikan dua assit yang diberikan kepada Rivaldy Bawuo dan juga Dedik Setiawan. Menanggapi hal itu, pemilik nomor punggung 41 tersebut tampaknya juga cukup senang dengan posisi yang diuji cobakan kepada dirinya.
“Kalau secara teknik, saya sebenarnya tidak masalah,” ujar pemain Arema yang dijuluki One Man Club itu. Menurutnya, di manapun posisinya, dirinya sebagai pemain profesional harus siap untuk dimainkan.
BACA JUGA: Sriwijaya FC vs PSM: Tuan Rumah Bertekad Akhiri Rekor Buruk
Meski begitu, ia bisa memberikan kontribusi yang terbaik. “Saya dulu juga sempat bermain di posisi itu,” terangnya.
Meski sudah bisa memberikan dua assist, dirinya jujur mengaku bahwa dirinya juga sedikit kesulitan dalam menyesuaikan gaya bermain seperti pada laga melawan Persipura. “Saya juga merasa jadi agak sedikit adaptasi karena saya juga sudah lama tidak bermain di posisi itu,” terangnya.
Meski begitu, ia menjelaskan bahwa sebenarnya pada laga Liga 1 2018 tersebut dirinya tidak murni diplot sebagai playmaker atau gelandang serang. Pemain yang bisa memainkan tempo permainan. “Kalau dari pelatih, sebenarnya saya diinstruksikan muncul dari second line,” imbuhnya.
Dan dia sangat bersyukur bahwa momen tersebut juga bisa muncul dan tercipta. Kecepatannya dan umpannya kerap kali membuat lini belakamg lawan keteteran . Umpan-umpannya pun kerap kali memperdayai lawan dan srint-sprint dari Dedik Setiawan ataupun Rivaldy Bawuo juga bisa lolos dari jebakan offside.
Menanggapi laga itu, sang kapten tim begitu menyusukurinya. “Saya bersyukur. Secara pribadi saya senang atas hasil ini,” imbuhnya. (gg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Klasemen Liga 1 2018: MU Masuk 3 Besar, Borneo FC Melorot
Redaktur & Reporter : Soetomo