jpnn.com, JAKARTA - Penerapan gaya hidup berkelanjutan menjadi salah satu langkah untuk melindungi bumi. Berbagai bidang mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan termasuk kecantikan.
Walau begitu, mempraktikkan gaya hidup ini tidak mudah. Studi global yang dilakukan oleh Garnier #OneGreenStep menyatakan 83 persen responden bersedia mengadopsi kebiasaan yang lebih berkelanjutan pada 2022.
BACA JUGA: KopiSusi Sriwijaya Dukung Susi Pudjiastuti Jadi Presiden 2024
Chief Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia Melani Masriel mengatakan hanya lima persen responden yang telah menjalankan kebiasaan berkelanjutan.
Hal ini diungkapkan Melanie dalam talkshow #OneGreenStep pilih sampah dari rumah di Jakarta Confention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (29/7).
BACA JUGA: Danone Gandeng Shopee Kampanyekan Gaya Hidup Sehat
“Memulai gaya hidup ini bukan lah tanpa tantangan. Rasa malas, sulit, kurangnya pilihan, terbatasnya informasi serta adanya anggapan bahwa gaya hidup berkelanjutan itu mahal menjadi tantangan dalam mengadopsi kebiasaan ini,” ucap Melanie.
Menurut dia, Garnier mendukung gaya hidup berkelanjutan dengan menjalankan komitmen Green Beauty yang telah diluncurkan sejak 2020.
BACA JUGA: 5 Perubahan Gaya Hidup yang Wajib Dilakukan Pria untuk Mengatasi Lemah Syahwat
Salah satunya adalah memilah dan mendaur ulang sampah.
“Akses sudah tersedia, sekarang bagaimana kita sama-sama menjadikan gaya hidup baru ini kebiasaan baru karena satu langkah hijau saja bisa berdampak bagi bumi,” kata dia.
Brand ini menyediakan pengelolaan sampah online dan offline secara gratis bekerja sama dengan eRecycle dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Agar masyarakat semakin terpacu, Garnier juga mengajak para tokoh inspiratif salah satunya eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Susi mengatakan masyarakat terutama anak muda mesti semakin sadar dengan memakai benda ramah lingkungan. Contoh terkecil adalah tas belanja yang bisa dipakai berulang kali serta membawa botol minum sendiri.
“Jangan apa-apa habis pakai lalu buang begitu saja. Jika memang sudah harus dibuang, pilah dulu sampahmu di rumah,” tuturnya.
Susi pun menyarankan agar masyarakat bisa turut mengikuti akses dari program daur ulang Garnier #OneGreenStep agar sampah tidak berakhir di laut.
“Fenomena sampah berakhir di laut ini juga harus kita akhiri, kita tenggelamkan,” ucap Susi Pudjiastuti.
Program Garnier Green Beauty sendiri merupakan bagian dari L’Oréal For The Future.
Salah satu komitmen ialah untuk mengurangi timbulan sampah melalui 3 strategi utama, yaitu mengurangi penggunaan plastik virgin melalui inovasi kemasan (Reduce), beralih ke kemasan daur ulang (Replace), mengumpulkan kembali sampah kemasan dari konsumen (Recollect). (mcr4/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi