jpnn.com, JAKARTA - HUBUNGAN ranjang yang harmonis bagi pasangan suami istri bisa membuat cinta mereka makin erat.
Namun, beberapa hal bisa membuat hubungan ranjang pasangan menjadi hambar. Salah satunya adalah disfungsi ereksi atau lemah syahwat.
BACA JUGA: 5 Penyebab Lemah Syahwat, Nomor 3 Sering Terjadi
Disfungsi ereksi atau lemah syahwat adalah gangguan medis yang umum.
Beberapa faktor yang bertanggung jawab untuk disfungsi ereksi termasuk merokok, kurang aktivitas fisik, pola makan yang salah, kelebihan berat badan atau obesitas, sindrom metabolik, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
BACA JUGA: 5 Gaya Hidup yang Ampuh Mengelola Asam Urat
Untuk mengatasinya, ada beberapa perubahan gaya hidup yang wajib dilakukan pria untuk mengatasi lemah syahwat.
Gaya hidup dan nutrisi telah diakui sebagai faktor utama yang memengaruhi kadar testosteron dan fungsi ereksi.
BACA JUGA: 5 Ramuan Alami yang Bisa Mengatasi Lemah Syahwat Suami
Selain itu, disarankan juga bahwa kebiasaan gaya hidup yang mengurangi tingkat klinis mungkin memiliki peran dalam peningkatan fungsi ereksi.
Tidak diragukan lagi bahwa gaya hidup sehat akan menghasilkan manfaat besar dalam mengurangi beban disfungsi seksual.
Berikut penjelasannya, seperti dkutip laman Thehealthsite.
1. Aktivitas fisik
Penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik sedang dan tinggi berkaitan dengan risiko DE atau lemah syahwat yang lebih rendah.
Aktivitas fisik memiliki efek menguntungkan pada pencegahan dan perbaikan DE.
Mekanisme di mana aktivitas fisik memperbaiki DE termasuk peningkatan kebugaran kardiovaskular dan disfungsi endotel, penurunan stres oksidatif di antara faktor-faktor lainnya.
Selain itu, latihan fisik menunjukkan efek menguntungkan pada harga diri dan kesehatan mental, dengan dampak positif pada masalah psikologis yang terkait dengan disfungsi seksual.
2. Penurunan berat badan
Kegemukan, obesitas, dan sindrom metabolik berkaitan dengan peningkatan risiko DE atau lemah syahwat.
Telah ditemukan bahwa pria yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki kemungkinan yang lebih tinggi (70 persen hingga 96 persen lebih tinggi) untuk mengalami DE dibandingkan dengan pria dengan berat badan normal.
Juga, penurunan berat badan, yang diperoleh dengan gaya hidup atau intervensi bariatrik, penurunan kadar estrogen dan peningkatan gonadotropin dan testosteron yang lebih besar pada mereka yang kehilangan lebih banyak berat badan.
3. Modifikasi diet
Pola diet dengan kandungan tinggi makanan gandum utuh, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan membatasi daging merah, produk susu penuh lemak, dan makanan dan minuman tinggi gula bisa membantu menurunkan risiko DE.
Kepatuhan yang lebih terhadap diet gaya Mediterania, khususnya, memiliki prevalensi DE yang lebih rendah pada pria diabetes dan nondiabetik.
4. Merokok
Baik penggunaan langsung tembakau maupun paparan langsung meningkatkan risiko DE.
Mengatakan tidak untuk merokok bisa meningkatkan kesehatan seksual Anda secara signifikan.
5. Alkohol
Konsumsi alkohol rendah atau sedang bisa memberikan efek perlindungan pada DE baik pada populasi umum dan pria diabetes.
Kata kuncinya adalah rendah atau sedang.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa