jpnn.com, SURABAYA - Pasar perhiasan secara nasional bertumbuh 14 persen pada tahun ini.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto menyatakan, pasar perhiasan di Indonesia tidak dipengaruhi fluktuasi harga emas batangan.
BACA JUGA: Marcelino Lefrandt Lagi Cari Perhiasan, Buat Siapa ya?
Kondisi itu terjadi karena karakter masyarakat Indonesia berbeda dengan negara-negara lain.
Masyarakat Indonesia sangat suka melakukan jual beli emas meski mereka tahu bahwa sistem tersebut merugikan.
BACA JUGA: Pemilik Toko Teledor, Emas 2 Kg Digondol Maling
’’Mereka seperti itu karena dipengaruhi gaya hidup,’’ ungkap Sandra, Senin (30/10).
Kondisi itulah yang membuat perusahaan-perusahaan perhiasan tetap bertahan, termasuk PT Hartadinata Abadi Tbk.
BACA JUGA: Terdongkrak Jasa Gadai, Laba Pegadaian Tembus Rp 1,1 Triliun
Bahkan, ketika daya beli masyarakat Indonesia turun, utilisasi PT Hartadinata Abadi Tbk tetap tumbuh karena meningkatnya permintaan.
Sebab, penurunan daya beli hanya membuat masyarakat beralih produk dari yang awalnya emas kadar tua ke emas kadar muda.
’’Tahun ini penurunan daya beli untuk emas kadar tua tercatat 2–3 persen,’’ kata Sandra.
Sandra mengungkapkan, bisnis perhiasan hampir sama dengan bisnis fashion di mana peran gaya hidup sangat penting.
Karena itu, pihaknya sengaja menginvestasikan budget hingga sepuluh persen per tahun untuk mengembangkan research and development (R&D) perusahaan.
’’Kebiasaan masyarakat Indonesia selalu membeli perhiasan emas ketika ada desain baru. Untuk itulah kami sangat mengutamakan desain,’’ papar Sandra. (pus/c15/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OMG, Baru Ditebus dari Bank, Kalung pun Ikut Raib Dijambret
Redaktur & Reporter : Ragil