Gayatri Bimbing Nasabah di Pelosok agar Siap Masuki Pasar Digital

Jumat, 24 Desember 2021 – 03:48 WIB
Pasar digital Jembatan Emas Babel. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Gramindo Berkah Mandiri, sebuah koperasi yang mengusung nama Gayatri, yang beroperasi di Jakarta, Jogjakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, membuat gebrakan.

Koperasi yang berfokus pada pembiayaan usaha ultra mikro perempuan ini sudah mendistribusikan dana investasi lebih dari Rp 200 miliar selama tiga tahun berdiri, pada 21 April 2018.

BACA JUGA: Nikita Mirzani: Laki mah, Gampang sih, Tinggal Telepon

Pertumbuhan pesat ini tentu saja tak luput dari pantauan para pelaku pasar modal.

Beberapa investor besar seperti Reliance Finance, Investree, dan beberapa bank perkreditan rakyat, telah menggandeng Gayatri untuk bersama-sama menyalurkan dana investasi untuk usaha ultra mikro yang jumlahnya tidak bisa dipandang enteng.

BACA JUGA: Mastersystem Raih Peringkat 3 di Cisco World Global Innovation Challenge

Ada triliunan rupiah dana segar yang masih menganggur di pojok-pojok pasar modal, menunggu untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Masalahnya, pasar modal menggunakan sistem sekuritas dan teknologi untuk menjamin keamanan dana yang juga dimiliki masyarakat pemodal ini.

BACA JUGA: Relokasi Kanwil IV ke Medan, BTN Bidik Peningkatan Dana Murah

Akses ke teknologi dan informasi ini nyaris tak dimiliki sebagian besar pengusaha kecil, meskipun perangkat digitalnya sendiri sudah jadi bagian keseharian mereka.

Di sinilah Gayatri mengambil peran. Setiap harinya ratusan Relationship Officer bergerak menemui nasabah dan calon-calon nasabah di pelosok kampung.

Bukan sekedar untuk menawarkan solusi finansial, jajaran officer ini juga mengusung tanggung jawab yang lebih besar: pendampingan nasabah.

Mulai dari membimbing mereka untuk melek digital, hingga advokasi untuk pengembangan usaha.

Bukan pekerjaan tambahan yang ringan, namun kesiapan memasuki pasar digital adalah sebuah keharusan jika tak mau tergilas.

Tak main-main, Gayatri telah menyiapkan sebuah ekosistem digital bagi nasabahnya dengan e-money linkaja, digital signature privyid, sistem pembukuan digital wargakoo, dan digital supply chain.

Menjadi nasabah Gayatri, berarti masuk ke dalam ekosistem digital ini.

"Bisa karena biasa. Kami buat para nasabah ini aktif di jaringan antarnasabah di ekosistem. Dengan begitu, mereka bisa saling membantu,” kata Andi Sasongko, co-founder sekaligus COO Gayatri Microfinance.

"Kita semua bisa ikut mendukung gerakan ini dengan ikut berinvestasi. Kunjungi website dan media sosial Gayatri untuk informasi lebih dalam mengenai hal ini," imbuh Andi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler