jpnn.com, JAKARTA - Tri Rismaharini atau yang akrab dipanggil Bu Risma merupakan salah satu kader terbaik PDI Perjuangan.
Gebrakannya mengawali karier sebagai menteri sosial tidak saja mencuri perhatian publik, tetapi juga membuat sejumlah pihak terkesan kebakaran jenggot.
BACA JUGA: Fahri Kritik Cara Kerja Mensos Risma, Tajam, Ada Kalimat Para Penjilat
Meski demikian, pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menyebut, terlalu dini mengaitkan gebrakan Risma turun menyapa para tunawisma dengan suksesi menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Terlalu dini mengaitkan gebrakan awal Tri Rismaharini sebagai langkah awal untuk pilpres mendatang," ujar Ari kepada jpnn.com, Kamis (7/1).
BACA JUGA: Kalangan yang Curiga dengan Gebrakan Bu Risma Perlu Membaca Ini
Menurut dosen di Universitas Indonesia ini, hal yang penting untuk dinilai bukan dari gebrakan yang dilakukan mantan wali kota Surabaya itu.
Namun, hasil dari gebrakan yang telah dilakukan.
BACA JUGA: Guru Pengagum Jokowi Menulis Surat Terbuka, Ada Kata Zalim dan Alam Kubur
Karena dalam politik era kekinian, tidak akan terlalu berdampak dalam membangun basis popularitas gebrakan tanpa hasil kerja yang nyata.
"Popularitas juga, tanpa berdampak kepada elektabilitas juga percuma. Makanya, terlalu dini mengaitkan gebrakan awal Tri Risma sebagai langkah awal untuk pilpres mendatang," katanya.
Meski demikian, pembimbing program doktoral di pascasarjana Universitas Padjajaran ini menilai, bicara regenerasi dan stok pemimpin masa depan, PDIP adalah gudangnya.
Di internal partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu terdapat sangat banyak pemimpin-pemimpin muda mumpuni.
Ari lebih lanjut mengatakan, PDIP sudah memiliki sistem regenerasi kepemimpinan yang berjenjang.
Sistem tersebut efektif berjalan hingga saat ini.
"Ada bupati, wali kota dan gubernur yang punya prestasi dan ada kader profesional yang mumpuni. Tri Rismaharini saya kira salah satu kader PDIP terbaik," pungkas Ari.(gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang