jpnn.com, JAKARTA - Gebrakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di tubuh perusahaan pelat merah diakui oleh berbagai pihak.
BUMN dinilai makin profesional, transparan, dan akuntabel. Buah manis gebrakan itu membuat Erick didaulat sebagai Minister of the Year oleh CNBC Indonesia, Senin (12/12).
BACA JUGA: Elektabilitas Makin Menguat, Erick Thohir Santer Disebut Jadi Cawapres Pilihan KIB
"Terima kasih Pak Chairul Tanjung (Chairman CT Corp) dan CNBC Indonesia yang mempercayakan penghargaan ini kepada saya. Tentu ini hasil kerja para direksi dan komisaris, tidak mungkin hasil ini tercapai tanpa kinerja mereka dan tentu para Wamen saya dan tim di Kementerian BUMN," ujar Erick.
Erick mengatakan selalu berupaya mewujudkan transformasi BUMN yang menyeluruh dan komprehensif.
BACA JUGA: FRG Ingin Erick Thohir Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Hari ini, kata dia, progres Transformasi BUMN telah mencapai 80 persen. Erick menargetkan proses transformasi BUMN dapat rampung 100 persen pada tahun depan.
"Tidak mungkin revenue dan aset kita naik tanpa people dan sistem yang baik kita lakukan. Bagaimana tiga tahun terakhir, selama Covid-19, kita berkontribusi Rp 1.198 triliun atau Rp 68 triliun lebih tinggi daripada sebelum Covid-19," ungkap dia.
BACA JUGA: Gaya Kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Cocok untuk Indonesia
Kementerian BUMN untuk pertamakali juga telah meluncurkan laporan keuangan BUMN secara konsolidasi. Hasilnya, laba BUMN yang pada tahun lalu sebesar Rp 124,7 triliun kini sudah mencapai Rp 155 triliun hingga kuartal III 2022.
"Tantangannya bisa tidak berkelanjutan, kadang-kadang Indonesia kalau sudah bagus, ganti manajemen, kepemimpinan berubah lagi, oleh karena itu saya minta tetap fokus pada people dan system," tegas Erick.
Selain itu, ada peningkatan kepemimpinan perempuan, dengan target sebanyak 25 persen pada 2023. BUMN juga meningkatkan efisiensi organisasi dan keuangan dan mengurang jumlah perusahaan, dari 108 perusahaan, menjadi 41 perusahaan.
"Sebanyak 108 perusahaan hanya 11 perusahaan yang menyumbang dividen untuk negara. Kini, dari 41 perusahaan ada 20 perusahaan yang turut menyumbang dividen," sambung pria kelahiran Jakarta tersebut.
BUMN bisa berperan lebih optimal sebagai tulang punggung ekosistem ekonomi nasional dengan berbagai terobosan yang ada.
"Kini, meskipun transformasi BUMN belum mencapai 100 persen, Alhamdulillah BUMN telah berhasil membuka hingga 45 juta lapangan kerja bagi masyarakat melalui program-program yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat," ucap dia.
Selain itu, Erick menjadikan momentum G20 sebagai faktor pendorong agar Indonesia untuk pertumbuhan SDM dan knowledge based economy.
Menurutnya, melalui jaringan yang terbentuk pada momentum G20, BUMN akan terus mendorong program yang dapat berdampak pada kualitas kesejahteraan rakyat Indonesia.
Selain mewujudkan visi tersebut, tidak kalah penting bagi Indonesia untuk terus peka dalam membaca iklim sosial politik dan ekonomi di tanah air.
"Penting bagi para pemimpin bangsa untuk mengedepankan empati dalam membaca kebutuhan masyarakat. Apalagi sebentar lagi kita akan memasuki tahun politik yang rentan terhadap perubahan iklim sosial dan ekonomi masyarakat," tegas Erick Thohir. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul