jpnn.com - jpnn.com - Kinerja para wakil rakyat di DPRD Jatim nyaris tanpa kontrol. Indikasinya, intensitas kehadiran mereka di kantor dewan sangat minim.
Gedung dewan yang begitu megah di Jalan Indrapura, Surabaya itu lebih sering tak berpenghuni.
BACA JUGA: Survei: 70 Persen Warga Jabar Antikekerasan Agama
Padahal, selama lima tahun terakhir, beragam program perbaikan dilakukan agar para legislator bisa lebih kerasan.
Seharian kemarin, misalnya. Sejak pagi hingga sore, hanya 4 di antara total 100 anggota dewan yang terlihat ngantor.
BACA JUGA: Rasain! Kena Razia, Diantar Pol PP ke Orang Tua
Mayoritas menerima tamu. Ada juga yang tidak beraktivitas.
Hampir semua ruangan pribadi anggota dewan juga tutup.
BACA JUGA: Duh! Jabar Kekurangan Tiga Juta Keping Blanko e-KTP
Di ruang komisi maupun alat kelengkapan dewan juga tak ada aktivitas apa pun.
Hanya staf sekretariat yang terlihat wira-wiri. Tak terkecuali ruang pimpinan dewan.
Mayoritas tertutup rapat dengan lampu tak menyala.
''Sudah biasa seperti ini,'' kata seorang pegawai di gedung dewan.
Sepinya gedung dewan ternyata menjadi fenomena rutin di gedung dewan.
Tak hanya terjadi saat para anggota dewan tengah kunjungan kerja (kunker), saat dewan tak punya kegiatan di luar pun, gedung itu lebih sering sepi.
''Biasanya baru ramai ketika ada kegiatan kedewanan. Di luar itu, lebih sering sepi,'' ujar sumber itu.
Sejumlah anggota dewan yang kemarin ngantor menjawab diplomatis saat ditanya tentang sepinya gedung dewan.
Misalnya, yang diungkapkan Suli Daim. Dia menyebutkan, sepinya gedung dewan bukan berarti para legislator tidak memiliki aktivitas.
''Sebab, tugas wakil rakyat tidak hanya duduk di kantor. Mereka juga harus turun ke lapangan,'' kilahnya.
Bahkan, kata Suli, dalam beberapa hari terakhir, sebenarnya tugas dewan cukup banyak.
''Seperti rencana pembuatan perda di sejumlah komisi hingga pembentukan pansus,'' katanya.
Fenomena tersebut terkesan ironis jika dibandingkan dengan gencarnya program renovasi gedung dewan.
Bahkan, program itu berlangsung sejak 2011. Yang paling signifikan adalah pemberian jatah ruang kerja untuk setiap anggota dewan.
Nilai proyek tersebut lumayan, mencapai Rp 5,92 miliar.
Sesuai dengan database di layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Jatim, sejumlah renovasi gedung dewan tambahan juga dilakukan.
Mulai pembangunan ruang rapat hingga penataan interior ruang badan musyawarah dan badan anggaran. (ris/c19/oni/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lah...Pemkab Kok Baru Bentuk Saber Pungli
Redaktur & Reporter : Natalia