Survei: 70 Persen Warga Jabar Antikekerasan Agama

Kamis, 02 Maret 2017 – 23:15 WIB
Ilustrasi massa mengamuk. Foto: dok jpnn

jpnn.com - jpnn.com - Sejumlah riset menunjukkan bahwa tingkat intoleransi di Jawa Barat adalah yang tertinggi dibanding provinsi-provinsi lainnya. Komnas HAM pun mencatat kasus intoleransi paling banyak terjadi di Jawa Barat.

Namun, survei terbaru yang dilakukan Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyebutkan bahwa lebih dari 70 persen warga Jabar tidak setuju dengan tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama.

BACA JUGA: Fungsi Survei Sebagai Konsultan Politik Harus Dipisah

Menurut analis Senior Instrat Adi Nugroho, hasil tersebut menunjukkan warga Jawa Barat sangat toleran dengan pemeluk agama lain.

Survei juga menyebutkan bahwa sebagian besar responden setuju pendirian tempat ibadah agama lain di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

BACA JUGA: Fakultas Kedokteran Unpad Prioritaskan Siswa dari Jabar

“Artinya warga Jawa Barat tidak terlalu memperhatikan simbol-simbol keagamaan,” kata Adi di Bandung, Kamis (2/3).

Instrat melakukan survei potret religiusitas dan tolerasi dengan melibatkan 1.600 responden di 253 desa se-Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah multi random sampling. Sementara margin of error dari survei tersebut. 2,49 persen.

BACA JUGA: Anies: Ini Bukti Warga Ingin Gubernur Baru

Dalam survei itu juga disodorkan pertanyaan tentang setuju tidaknya di Jawa Barat diterapkan syariat Islam.

Hasilnya, 4,56% responden menyatakan sangat tidak setuju, 36,81% tidak setuju, 40,63% setuju dan 13,31% menyatakan sangat setuju. (atp/pojokbandung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Perketat Pengawasan di Hari Valentine


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler