Gedung Terminal Perbatasan Antarnegara Memprihatinkan

Enam Tahun Dibangun Belum Beroperasi

Jumat, 30 Juni 2017 – 10:23 WIB
Gedung terminal Lintas Antar Batas Negara (LABN) di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT yang berbatasan dengan Timor Leste, nampak ditumbuhi rumput liar. Foto: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com, KEFAMENANU - Gedung terminal Lintas Antar Batas Negara (LABN) yang dibangun pemerintah pusat melalui anggaran Kementerian Perhubungan di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur, kondisinya sangat memprihatinkan.

Sejumlah unit gedung megah yang sudah rampung dikerjakan nampak ditumbuhi rumput liar. Bahkan jadi lokasi berteduh kambing dan ternak lainnya serta menjadi lokasi muda-mudi setempat memadu kasih.

BACA JUGA: Demi NKRI, Pasukan Raider Bangga Berlebaran di Daerah Penugasan

Pantauan Timor Express Jawa Pos Group), Rabu (28/6) gedung terminal tipe A yang dilengkapi bangunan utama, pelengkap dan fasilitas penunjang termasuk pagar keliling tidak lagi terawat. Bahkan, sebagian dinding gedung sudah terkelupas dan terlihat retak.

Bila tidak diperhatikan secepatnya tentunya gedung megah itu menjadi mubazir. Bangunan gedung terminal bertaraf internasional berlokasi di KM 9 Desa Naiola, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten TTU.

BACA JUGA: Turun dari Pesawat, Dua Napi Asing Ini Digiring ke Tahanan Mako Brimob

Rupanya gedung belum diserahterima dari rekanan karena masih menunggu pembukaan akses jalan yang jaraknya sekira 2 km dari jalan negara menuju lokasi terminal.

Meski demikian, sejumlah warga mengaku kesal. Sebab, gedung sudah lama dibangun tapi belum juga difungsikan.

BACA JUGA: Upaya Pelarian Dua Napi Asing Akhirnya Terhenti di Perbatasan Timor Leste, Nih Fotonya

Godifridus Elu, warga setempat menuturkan, gedung terminal sejak selesai dibangun tidak ada petugas penjaga. Gedung megah itu ditelantarkan begitu saja bahkan sudah dipenuhi rumput liar. Apalagi bangunan gedung jauh dari permukiman warga, sehingga kerap dimanfaatkan kaula muda untuk keluar masuk membawa pasangannya.

Dia mengaku kesal gedung terminal sudah lama dibangun, tapi belum juga difungsikan. Padahal, fasilitas gedung tentunya dibangun menghabiskan anggaran miliaran, tetapi hingga kini dibiarkan begitu saja dan tidak dirawat bangunannya.

"Kita heran gedung sudah ada tapi tidak mau difungsikan. Kalau belum digunakan, ya perlu perawatan bukannya ditelantarkan begitu saja seperti hutan saja," kesalnya.

Kepala UPT Perizinan dan Pengawasan LLAJ Wilayah TTU, TTS, Belu, Malaka, di Atambua melalui Koordinator Terminal Tipe B Kefamenanu, Mikhael Bani menjelaskan, bangunan terminal internasional, menjadi kewenangan dan tanggung jawab Kementerian Perhubungan RI.

"Terminal itukan tipe A, sehingga menjadi kewenangan pusat. Tapi sejak awal kita tahu karena Perhubungan Provinsi yang usul untuk dibangun di TTU," katanya.

Michael yang juga Kepala Seksi Perizinan LLAJ Wilayah TTU, TTS, Belu dan Malaka menuturkan, rencana bangunan gedung di ekspos Bupati TTU dihadapan tim teknis Kementerian Perhubungan di Kefamenanu tahun 2010. Saat itu Pemerintah TTU melalui bupati menyanggupi anggaran daerah untuk akses jalan, sementara bangunan fisik gedung terminal dari APBN, sistem multi years.

"Bangunan terminal rebutan dengan Kupang, tapi kementerian menghendaki di TTU karena lokasinya sentral. Sehingga peletakan batu pertama baru dilakukan tahun 2011. Kucuran anggaran awal sebesar Rp 2,5 miliar," katanya.

Michael menuturkan, proyek itu dikelola langsung Kementerian Perhubungan melalui satker, sehingga pihaknya tidak mengetahui nilai anggaran yang dikucurkan setiap tahun hingga rampung tahun 2015. Bangunan terminal lengkap fasilitas utama, fasilitas penunjang dan fasilitas umum.

Seperti fasilitas parkiran, ruang tunggu, perkantoran petugas, bengkel kendaran, lapak kios, loket perusahaan armada, ruang kesehatan termasuk mushola dan power house untuk genset listrik.

"Semua gedung itu menjadi satu kesatuan terminal sehingga semuanya komplit dan terminal baru menjadi satu-satunya di NTT," katanya.(mg24/ays)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan Siaga di Perbatasan, Tetap Semangat!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler