jpnn.com, INTAN JAYA - Kapolres Intan Jaya AKBP Andi Sultan mengatakan ada belasan ribu anak usia sekolah di wilayahnya tidak bisa melanjutkan pendidikan, baik tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Menurut dia, penyebab utama ribuan anak tidak bisa melanjutkan pendidikan karena guru yang kabur dari Intan Jaya gegara diganggu kelompok kriminal bersenjata (KKB).
BACA JUGA: Seluruh Petugas Bandara Bilorai Intan Jaya Kabur, Pasukan TNI & Polri Beraksi, Lihat Itu
Perwira menengah Polri ini menyebut para tenaga pendidik telah meninggalkan Intan Jaya sejak tahun lalu.
"Intan Jaya ada delapan distrik, jangankan yang terjauh, di Sugapa ibu kota kabupaten saja guru-guru pada pergi meninggalkan tempat tugas," ujar Sultan kepada JPNN, Jumat (22/4).
BACA JUGA: AKBP Sultan: Oknum Pegawai di Sini Hanya Makan Gaji Buta, Kasihan Masyarakat
Sultan mengatakan jangankan guru atau pegawai negeri sipil (PNS), para kepala dinas dan jajaran juga telah meninggalkan Intan Jaya.
“Orang dinas pendidikan juga sudah pergi meninggalkan tempat tugas mereka," bebernya.
BACA JUGA: Tak Mau Gegabah Kejar KKB Papua, AKBP Sultan: Mereka Jual, Kami Beli
Sultan mengatakan Bupati Intan Jaya pernah mengeluarkan surat edaran, namun tidak direspons oleh para pegawai.
“Itu (surat edaran) tidak membuat para pegawai kembali berdinas, meski naik berdinas itu hanya satu sampai tiga hari kemudian pergi lagi," ujarnya.
Polisi dengan pangkat dua melati di pundak ini menegaskan pihaknya bersama dengan TNI siap menjamin keamanan di Intan Jaya dari gangguan KKB.
"Selagi aparat TNI-Polri ada di Intan Jaya, kami siap memberikan jaminan keamanan 1x24 jam,” tegas Sultan.
Dia juga menyebut situasi di Intan Jaya sudah kondusif dan tak ada lagi gangguan dari KKB.
Sultan pun prihatin karena pendidikan anak-anak di Intan Jaya terputus.
"Ini menjadi tanggung jawab jawab semuanya, kami (TNI-Polri) ketika ada waktu luang kami kadang memberikan pembelajaran dasar bagi anak-anak," pungkas dia. (mcr30/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih dari 20 Orang KKB Menyerang Aparat Lewat Dua Arah
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji