Gegara Pandemi COVID-19, Masyarakat Hanya Punya Dua Pilihan Gaya Rambut

Senin, 27 April 2020 – 16:43 WIB
Botak. Foto Ilustrasi: Medhair

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi COVID-19, membuat masyarakat takut ke barbershop atau tukang cukur rambut. Mereka memilh rambutnya gondrong ketimbang ke barbershop atau salon. Ada kekhawatiran, akan tertular Corona saat rambutnya dipotong atau dicukur.

Bagi yang tidak betah dengan rambut gondrong, memilih untuk mencukur habis rambutnya. Dengan alasan, tidak perlu susah ikut model.

BACA JUGA: Ariel NOAH Potong Rambut Sendiri Pakai Alat Seadanya, Komentar Netizen Nyaris Sama

"Kan enggak bisa ke barbershop, makanya cukur sendiri nih rambut. Sengaja dibotakin nanti kan tumbuhnya bagus," kata Danas sambil tertawa, Senin (27/4).

PNS salah satu instansi pusat ini mengaku, biasanya rutin ke barbershop dua bulan sekali. Namun, sejak COVID-19, tidak bisa ke mana-mana. Sementara pria berkacamata ini tidak terbiasa dengan rambut gondrong.

BACA JUGA: Malaysia Izinkan Tukang Cukur Rambut Beroperasi Selama Lockdown

"Gatal ini kepala kalau rambut gondrong makanya nekat cukur abis," ujarnya.

Sama halnya dengan Satrio, karyawan salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Rambut tebalnya sudah menutupi kuping hingga membuatnya terganggu. Biasanya dia rutin ke salon untuk merapikan rambutnya.

BACA JUGA: Bukan Cuma Petugas Medis Corona, Tukang Pangkas Rambut pun Pakai APD

"Jarang ke barbershop, lebih senang ke salon rambut. Cuma ini enggak bisa makanya rambut jadi gondrong begini," keluhnya.

Sama dengan Danas, dia memilih mencukur habis rambutnya. Alat cukurnya dia beli di Marketplace. Harganya macam-macam. Ada yang puluhan ribu sampai jutaan rupiah.

"Sepertinya masa pandemi COVID-19, membuat toko online yang menjual alat cukur rambut laris manis. Buktinya saya harus menunggu beberapa hari karena alat cukurnya kehabisan," ungkap Satrio.

Dia menambahkan, toko-toko online ini sepertinya tidak menyangka akan banyak konsumen yang membutuhkan alat cukur rambut. Lantaran selama ini jarang yang beli kecuali tukang cukur rambut, salon maupun barbershop.

"Rambut diplontos begini tidak susah-susah. Yang penting botak saja," ucap Satrio sambil tertawa.

Sementara Setiawan nyaman dengan rambut gondrong. Agar tidak terganggu, dia memilih menguncir rambutnya.

"Dikuncir saja. Nanti kalau sudah selesai pandemi COVID-19, baru ke barbershop lagi, dipotong anggap syukuran bebas dari wabah Corona," tandas pria yang berprofesi sebagai lawyer ini. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler