jpnn.com, BOGOR - Herman Maulana, owner Chenor Barbershop di Kampung Babakan Zamzam, Desa Banjar Waru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor harus memutar otak agar bisnisnya tetap berjalan di masa wabah corona.
Ya, jasa pangkas rambut mengharuskan kontak langsung dengan pelanggan, sementara untuk mencegah penyebaran virus corona harus tidak ada kontak fisik, jarak pun harus dijaga.
BACA JUGA: Dokter Cantik Spesialis Kandungan Nyambi Usaha Pangkas Rambut
Lantas apa yang dilakukan Herman?
“Awalnya karena job sepi akhirnya timbul ide saya pakai APD (alat pelindung diri) dari plastik polybag,” kata Herman seperti dikutip dari Radar Bogor.
BACA JUGA: Corona Menggila, Masyanto Sampai Gadaikan Barang Istrinya
Foto: Ricardo/JPNN.com
Menurut pria yang akrab disapa Chemot ini, selain membuat rasa aman kepada para pelanggan, dia juga memberikan pemahaman tentang bahaya dan cara mencegah terpapar Covid-19.
BACA JUGA: Perawat Positif Covid-19, Ternyata Terjangkiti Corona Saat Hadir di Kegiatan Ini
Dia mengaku, akibat mewabahnya virus corona, penghasilannya mengalami penurunan.
Namun, berbagai upaya dilakukannya untuk tetap mendapat kepercayaan dari para pelanggan salah satunya dengan menggunakan APD saat memangkas rambut pelanggan.
“Sebelumnya pernah penampilan dengan tema haji dan umrah waktu tahun 2018,” jelasnya.
Dia mengaku, sudah membuka usaha pangkas rambut sejak tahun 2005. Selain pangkas rambut, dirinya juga menyediakan jasa hair design dengan tarif Rp 50 ribu.
Foto: Ricardo/JPNN.com
“Kemungkinan ke depan bisa pakai yang unik-unik lagi,” tandasnya. (cr2/c/ricardo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek