jpnn.com, CHONGQING - Di tengah wabah virus corona yang kian parah, masker jadi urusan yang sangat sensitif di Tiongkok. Bahkan, kepala daerah bisa dipecat lantaran tidak becus mengurus distribusi masker.
Itulah yang terjadi kepada Wali Kota Dali Du Shugan dan wakilnya Lou Zenghui. Menurut Komisi Disiplin Partai Komunis Tiongkok (CPC) Wilayah Provinsi Yunnan, mereka kehilangan jabatan lantaran dianggap meghambat pengiriman masker.
BACA JUGA: 3.000 Staf Medis di Tiongkok Terinfeksi Corona
Pemecatan juga dilakukan terhadap Ketua CPC Cabang Kota Dali Gao Zhihong. Dua pengurus CPC Kota Dali dan tiga pengurus di bawahnya dikenai sanksi peringatan keras dari internal partai penguasa di China itu.
Masker-masker yang hendak dikirim ke Kota Chongqing (kota setingkat provinsi yang bertetangga dengan Provinsi Yunnan) dicegat oleh para pelaku saat transit di Kota Dali.
BACA JUGA: Korsel Konfirmasi 763 Kasus Virus Corona, Terparah di Luar Tiongkok
Pencegatan itu memicu kecaman di seantero daratan Tiongkok sebagaimana laporan media resmi setempat. Pihak Pemerintah Kota Dali sempat meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan jajaran pejabat utamanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Dali Yang Yanchi terlebih dahulu dipecat atas kasus tersebut pada 6 Februari lalu.
BACA JUGA: 1.360 Warga Tiongkok di Jatim Tak Bisa Pulang ke Negaranya Saat Ini
Sejak virus yang menyerang paru-paru tersebut merebak di Tiongkok, masker menjadi barang yang langka dan mahal harganya. Pemerintah pusat telah memperingatkan sejumlah pihak, termasuk apotek, untuk tidak memanfaatkan situasi tersebut dengan menaikkan harga jual masker.
Komite Sentral CPC juga tidak segan-segan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang dengan sengaja menghambat upaya pengendalian dan pencegahan wabah COVID-19.
Sampai berita ini diturunkan jumlah orang yang terkonfirmasi terpapar COVID-19 di China mencapai angka 77.658. Dari jumlah itu, sebanyak 2.663 orang meninggal dunia dan 27.323 lainnya dinyatakan sembuh. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil