Gejala Baru COVID-19 Menyerang Jari Kaki Anak-anak, Waspada!

Jumat, 01 Mei 2020 – 19:43 WIB
Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com, JAKARTA - Dokter menemukan gejala baru virus corona atau COVID-19 yang kebanyakan terlihat pada anak-anak.  Dokter mengidentifikasi gejala baru tersebut dan menjulukinya jari kaki COVID-19.

Adanya lesi ungu atau biru pada kaki dan jari kaki pasien merupakan teka-teki bagi ahli penyakit menular.

BACA JUGA: Waspadai Tanda dan Gejala Baru Virus Corona pada Kulit

"Mereka biasanya menyakitkan untuk disentuh dan bisa memiliki sensasi rasa panas terbakar," kata Dr. Ebbing Lautenbach, kepala penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Pennsylvania, seperti dilansir laman Yahoo, Kamis (30/4).

Apa yang dokter katakan paling menarik tentang "jari kaki COVID" adalah bahwa mereka muncul pada pasien COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala lain apa pun.

BACA JUGA: Waspada! Gejala Baru Virus Corona di Sekitar Alat Vital Pria

Demikian pula, hilangnya rasa dan bau ditemukan terkait dengan COVID-19 di antara pasien yang asimptomatik oleh American Academy of Otolaryngology - Bedah Kepala dan Leher dan THT Inggris pada akhir Maret lalu.

"Jari kaki COVID" pada beberapa orang bisa menghilang dalam waktu seminggu hingga 10 hari, tetapi yang lain berkembang menjadi gejala pernapasan.

BACA JUGA: Kenali Gejala Baru Virus Corona, Perhatikan Area Kulit

Gejala baru muncul pada lebih banyak anak-anak dan dewasa muda daripada kelompok umur lainnya. Ebbing menyarankan ini mungkin karena anak-anak dan dewasa muda memiliki sistem kekebalan yang lebih baik.

"Jari kaki COVID" ditemukan pada bulan Maret oleh dokter Italia. Begitu para ahli diberitahu tentang gejala aneh itu, mereka mulai mengenali semakin banyak kasus ini juga terjadi di AS.

Ada dua hipotesis yang sedang berjalan tentang apa yang bisa menyebabkan “jari kaki COVID.”

Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa ada respons peradangan yang lebih terlokalisasi pada kaki dan kaki pasien. Atau bisa juga pembekuan pembuluh darah.

Susan Wilcox, kepala perawatan kritis untuk gawat darurat di Rumah Sakit Umum Massachusetts, melihat lesi ungu pada pasien COVID yang paling kritis dan menduga itu adalah purpura fulminans.

Ini terjadi ketika peradangan dari infeksi parah menyebabkan tubuh membuat gumpalan-gumpalan darah kecil di jari-jari kaki, jari-jari tangan dan bahkan hidung.

Wilcox mengatakan ini terjadi paling umum pada pasien yang mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut, atau ARDS, yang sebagian besar meninggal karena peradangan yang intens dan sistematis.

Wilcox mengatakan dia melihat ini terjadi dalam kasus pneumonia virus atau flu yang buruk, jadi tidak mengejutkan ketika dia juga melihatnya pada pasien COVID-19.(fny/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler