Waspadai Tanda dan Gejala Baru Virus Corona pada Kulit

Rabu, 22 April 2020 – 14:36 WIB
Ilustrasi COVID-19. Foto: covid19.kemkes.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Para ilmuwan menemukan gejala baru mirip dengan radang dingin yang dialami pasien corona atau COVID-19. Pada titik ini, SARS-CoV-2 (yang merupakan virus di balik pandemi COVID-19) menyerang sistem pernapasan.

Ini berarti bahwa virus corona menargetkan paru-paru dan organ lain yang terhubung dan relevan. Karena itu, gejala penyakit biasanya muncul sebagai batuk terus-menerus, sesak napas, demam, gejala mirip flu, dan sakit kepala.

BACA JUGA: Wanita Hamil Bisa Terpapar Corona Tanpa Gejala, Waspada!

Semua ini sudah terbukti sebagai gejala COVID-19 dan dengan demikian tetap menjadi tanda-tanda utama seseorang yang menderita penyakit ini.

Namun, gejala-gejala yang lebih baru terkait dengan virus corona juga mulai muncul ketika para ilmuwan dan pakar menyelami lebih dalam virus yang menyebabkan pandemi ini.

BACA JUGA: Waspada! Gejala Baru Virus Corona di Sekitar Alat Vital Pria

Salah satu gejala tambahan yang pertama kali muncul adalah hilangnya bau dan rasa, yang tampaknya terjadi karena virus corona mengacaukan sel-sel kita yang bertanggung jawab atas indra tersebut.

Gejala lain yang muncul adalah diare karena ada laporan bahwa virus juga bisa ditransfer melalui metode fecal-oral, yang berasal dari tidak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi. Lalu ada juga pinkeye ringan.

BACA JUGA: Setop Obati Pasien COVID-19 Pakai Klorokuin! Ini Efek Sampingnya

Nah, sekarang, gejala baru termasuk gatal-gatal, kulit merah yang menyakitkan dan sesuatu yang mirip dengan radang dingin, yang telah terlihat pada beberapa pasien COVID-19, sesuai dengan Persatuan Dermatologi Nasional Perancis.

"Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi ini bisa dikaitkan dengan coronavirus novel. Kami memperingatkan masyarakat dan profesi medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menular secepat mungkin," kata juru bicara dari SNDV, seperti dilansir laman MSN, Selasa (21/4).

Selain itu, CDC juga mengatakan bibir atau wajah kebiruan sebagai salah satu gejala COVID-19. Demam, batuk dan sesak napas adalah gejala coronavirus, yang mungkin muncul dua hingga 14 hari setelah paparan.

Gejala lain termasuk kesulitan bernafas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan baru atau ketidakmampuan untuk membangkitkan dan kebiruan bibir atau wajah.(fny/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler