jpnn.com, SAMARINDA - LT (47) meninggal dunia setelah ditabrak mobil yan dikendarai pelajar berinisial AF (16) di Jalan Delima Dalam, Kecamatan Samarinda Ulu, Kalimantan Timur, Sabtu (17/3).
Berdasar informasi yang dihimpun Kaltim Post, AF mengendarai Toyota Innova bernomor polisi KT 1431 BL.
BACA JUGA: Febrian Luka Parah, Nova dan Deni Meninggal Mengenaskan
Saat itu, dia diduga dia tak mampu mengendalikan mobil hingga menabrak korban yang merupakan pedagang barang elektronik.
Salah satu saksi mata bernama Kiki Rustania mengatakan, mobil yang dikendarai AF melaju dari Jalan Anggur dengan kecepatan normal.
BACA JUGA: Moratorium Infrastruktur Memunculkan Masalah Baru
Setelah itu, AF berbelok ke Jalan Dahlia Dalam. Dia diduga hendak pulang ke rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Kondisi jalan saat itu sedang lengang dan tak banyak kendaraan.
BACA JUGA: Paiman Dengar Suara Byuuuur, Ternyata Istrinya, Innalillahi
“Ada dua motor tapi parkir di tepi jalan,” kata Kiki, Minggu (18/3).
Saat berbelok, AF diduga tak melihat LT yang berdiri tepat di depan lapak jualannya.
AF diduga panik. Kakinya hendak menginjak pedal rem, tapi malah gas yang diinjak.
Walhasil, LT yang tak sempat menghindar tertabrak bagian depan mobil. Tubuhnya terlempar dari posisi awal berdiri.
Tak hanya LT, AM (36 yang saat itu berdiri tak jauh dari LT ikut jadi korban. Kaki kanan AM patah.
Keduanya dilarikan ke RSUD AW Sjahranie Samarinda. Namun, nyawa pedagang elektronik itu tak tertolong saat perjalanan.
Sementara itu, AM menjalani perawatan khusus di instalasi gawat darurat (IGD).
AF yang masih di bawah umur nyaris jadi bulan-bulanan kerabat korban.
Bahkan, anggota Polsekta Samarinda Ulu dan Unit Lakalantas Satlantas Polresta Samarinda sempat bersitegang dengan warga.
Mobil rental yang dikemudikan AF juga tak luput dari emosi amarah kerabat korban.
Kaca belakang dipecah, spion dipatahkan, dan kaca depan retak akibat pukulan kayu.
AF sendiri diketahui tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Bona, salah satu kerabat LT mengatakan, korban menunjukkan gelagat aneh sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
“Korban selalu riang dan salat tak pernah ketinggalan. Namun, kemarin (Sabtu) menyendiri,” ujar Bona.
Dia menambahkan, LT juga beberapa kali meminta tos (antartangan) dengan sesama kerabatnya yang lain. Selain itu, LT juga mengajak rekannya untuk salat.
“Dia orang yang agamais. Patut dicontoh ibadahnya,” sambung Bona.
Kanit Laka Satlantas Polresta Samarinda Ipda Henny Merdekawati menuturkan, saat ini, jajarannya sedang mendalami pemeriksaan terhadap AF.
“Sementara kendaraan yang terlibat berada di pos unit laka,” kata Henny. (dra/rom/k8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeri! Ada Paku, Engsel, Sendok, dan Pisau di Perut Jahrani
Redaktur & Reporter : Ragil