Gelandang Bertahan Persebaya Tersisa Misbakus Solikin

Sabtu, 20 April 2019 – 08:02 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman dan gelandang Misbakus Solikin. Foto: Persebaya

jpnn.com, SURABAYA - Persebaya Surabaya punya tiga pemain di posisi gelandang bertahan yakni Misbakus Solikin, Nelson Alom dan M. Hidayat. Tapi, dua nama terakhir dalam kondisi yang kurang fit akibat cedera.

Praktis, hanya Misbakus satu-satunya gelandang bertahan yang tersisa. Kondisi itu jelas cukup mengkhawatirkan. Sebab, Green Force -julukan Persebaya- harus melakoni jadwal yang cukup padat dalam waktu dekat. Dalam tempo lima hari, mereka harus melakoni dua pertandingan sekaligus. Yakni babak perempat final kontra Madura United.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap Leg Pertama Perempat Final Piala Indonesia 2018

Leg pertama akan dihelat di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Kamis (25/4). Kemudian dilanjutkan bertandang ke Pamekasan di leg kedua pada Selasa (30/4).

Belum lagi, Green Force harus melakoni laga perdana di Liga 1 kontra Tira Persikabo (11/5) mendatang. Cukup riskan jika hanya mengandalkan Misbakus saja tanpa pelapis.

BACA JUGA: Krisis Gelandang Bertahan, Persebaya Cari Pemain Baru

Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman sadar betul akan hal itu. Opsi mendatangkan gelandang baru menjadi salah satu solusi.

BACA JUGA: Diduga Terlibat Penganiayaan, Patrich Wanggai Dilaporkan ke Polisi

BACA JUGA: Persebaya Surabaya Masih Beri Kesempatan pada Amido Balde

"Tapi saya masih belum bisa ambil keputusan. Karena tim juga masih libur. Sehingga saya belum lihat kondisi (terkini) pemain. Besok (hari ini) tim baru latihan. Lihat nanti seperti apa," kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.

Djanur menjelaskan, pihaknya memang tengah melakukan diskusi dengan manajemen soal kemungkinan mendatangkan pemain baru. "Tapi sampai saat ini belum ada keputusan apakah beli pemain atau tidak," tambah pelatih 60 tahun itu.

Namun, jika menilik kondisi keuangan Green Force, mendatangkan pemain baru bukanlah hal yang mustahil.

Sebab, mereka baru saja mendapat gelontoran dana besar usai menjadi runner-up di ajang Piala Presiden 2019. Total, Green Force mendapat dana segar sebesar Rp 3,25 miliar. Rinciannya, Rp 900 juta merupakan pendapatan dari match fee. Lalu Rp 2,35 miliar didapat sebagai tim runner up.

Itu belum termasuk dua kali memecahkan rekor pendapatan. Yakni saat melawan Madura United (3/4) dan Arema FC (9/4). Dari dua laga itu, Green Force meraup pendapatan Rp 5 miliar.

Kalaupun memang proses transfer tak terjadi dalam waktu dekat, Djanur enggan panik. Sebab, dia menilai kondisi Hidayat terus membaik. Sebelumnya pemain 23 tahun itu memang menderita cedera kambuhan di kaki kiri. Sehingga absen dalam laga final Piala Presiden 2019 leg kedua kontra Arema FC (12/4). "Artinya saya juga optimistis dia (Hidayat) bisa main (lawan Madura United)," terang pelatih asal Majalengka itu.

Hanya, untuk Nelson memang butuh waktu agar kembali ke performa terbaik. "Kalau Nelson saya pesimistis dia bisa main. Masih butuh waktu," tegas Djanur. Praktis, ada kemungkinan Hidayat menjadi pelapis Misbakus di laga kontra Madura United (25/4).

Meski akan menghadapi tim yang disingkirkan di semifinal Piala Presiden 2019 lalu, Djanir enggan jemawa. "Kami tetap memandang Madura adalah tim yang bagus. Saya yakin pasti ada perlawanan," lata Djanur. (gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Naturalisasi Belum Kelar, Bek Persebaya Hanya Bisa Pasrah


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler