jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Al JUfri berdoa agar tahun 2021 menjadi waktu perubahan bagi Indonesia dan seluruh umat ke arah lebih baik.
Habib Salim mengungkapkan itu saat menghadiri Doa Bersama untuk Indonesia Sehat yang diselenggarakan secara virtual oleh PKS, Kamis (31/12) malam.
BACA JUGA: Sambangi Koarmatim, Laskda TNI Harjo Sosialisasikan Lembaga Hidrologi Militer
"Kita harus tahu bahwa ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk tahun 2021. Apa itu? Perubahan," ucap Habib Salim dalam acara tersebut, Kamis (31/12).
Habib Salim menjelaskan perubahan ini dapat terjadi karena dua sebab. Pertama seseorang berubah ketika melihat faktor eksternal.
BACA JUGA: Sambut Tahun Baru, KIA Ganti Logo dan Slogan
"Orang terjadi perubahan ketika salah satu keluarganya sakit atau dirinya sakit. Apakah tersebab musibah, karena pelanggaran, banyaklah. Ada sebab tertentu yang membuat dirinya melakukan perubahan," jelas Habib.
Perubahan yang kedua, lanjut Habib Salim, adalah perubahan yang muncul dari hati yang paling dalam. Habib Salim mengingatkan perubahan yang muncul dari hati akan membawa sesuatu yang sangat positif.
BACA JUGA: Tanggapi Deklarasi Front Persatuan Islam, Petrus: Elite FPI Lakukan Politicking
Berbeda hal ketika perubahan disebabkan oleh faktor eksternal. "Perubahan pertama, contoh ketika datang musibah saja dia terjadi perubahan. Sebulan, dua bulan, tiga bulan, kembali seperti semula lagi. Nah ini perubahan yang hanya temporer saja," ungkap Habib Salim.
Dai nasional Ustaz Abdul Somad menambahkan nasihat lima sehat bagi bangsa Indonesia dalam menyongsong 2021.
Somad mengungkapkan itu juga dalam Doa Bersama untuk Indonesia Sehat yang diselenggarakan secara virtual oleh PKS, Kamis kemarin malam.
Nasihat pertama yakni sehat dari wabah penyakit Covid-19. Selanjutnya sehat dari penyakit ketidakadilan. Umat Islam diajarkan bersikap adil sebab dengan keadilan lebih mendekatkan diri kepada ketakwaan.
"Bahkan dengan yang berbeda agama, umat tetap diminta bersikap adil, walaupun berbeda agama selama tidak mengusirmu dari kampung halaman, berbuat baiklah dan bersikaplah adil," ujar Somad, Kamis kemarin.
Nasihat selanjutnya, kata Somad, sehat dari penyakit zalim. UAS, sapaan Ustaz Abdul Somad mengingatkan, kezaliman akan menjadi kegelapan sampai hari kiamat.
Kemudian UAS menasihati bahwa bangsa Indonesia harus terbebas dari penyakit Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). UAS menegaskan KKN tidak berlaku dalam Islam.
"Nabi SAW mengajarkan untuk urusan yang berat maka letakkan saudaranya. Untuk yang ringan, ajak sahabat. Tidak ada istilah KKN," terang UAS.
Terakhir, kata UAS, Indonesia harus sehat dari penyakit moral dan maksiat. UAS mengingatkan agar umat takut pada perbuatan maksiat. Sebab, azab menanti kepada yang berbuat dan membiarkan terjadinya maksiat.
"Insyaallah selama ada amar makruf nahi mungkar, selama ada lisan yang tidak pernah takut kepada orang zalim, meskipun memegang kekuasaan, umat akan sehat dari penyakit maksiat ini," beber UAS.(ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan