jpnn.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membawa semangat penghijauan dan natural dalam rencana agenda Sidang dan Pertemuan Perkumpulan Parlemen Dunia (IPU Assembly and Meeting) ke-144 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen dan Organisasi Internasional Sekretariat Jenderal DPR RI Endah Tjahjani Dwirini Retnoastuti saat saat berbincang daring melalui akun edukasiparlemen di instagram, yang dikutip Rabu (9/3).
BACA JUGA: Pertemuan IPU di Nusa Dua Pakai Sistem Bubble, Bali Dapat Apa?
Menurut Endah, DPR mengusung tema Getting to Zero Mobilizing Parliament to Act on Climate Change dalam agenda yang berlangsung pada 20-24 Maret 2022.
Endah mengatakan bahwa kuatnya isu alam dan penghijauan dibawa dalam IPU setelah DPR mengundang aktivis sosial bernama Melati dan Isabel Wijsen.
BACA JUGA: Pimpin General Debate di IPU, Puan Maharani Bicara Soal Pemerataan Vaksin
Kedua tokoh itu diketahui bergerak dalam mengurangi limbah plastik di dunia melalui gerakan Bye-Bye Plastic Bag.
"Kontribusinya yang selama enam tahun berhasil membuat gerakan mengurangi sampah plastik dunia," kata Endah saat diskusi via daring.
BACA JUGA: Di Sidang IPU, Delegasi DPR RI Tekankan Pentingnya Penguatan Kerangka Hukum Internasional
Dia melanjutkan bahwa Melati dan Isabel yang berstatus sebagai saudara itu aktif menggerakkan massa agar tidak menggunakan plastik sekali pakai.
Keduanya bahkan telah memiliki 50 tim yang tersebar di seluruh dunia demi mengurangi limbah plastik.
"Kami undang untuk wakili pemuda Indonesia untuk bicara tentang Green Agenda di IPU ini,” beber Endah.
Isu alam dan penghijauan makin kuat dalam agenda IPU di Bali setelah DPR selaku penyelenggara, berupaya menekan mobilitas para delegasi negara dunia memakai bus.
Para delegasi akan didorong lebih banyak berjalan kaki untuk menikmati udara di Bali sekaligus menekan gas karbon.
"Kami juga akan kurangi penggunaan kertas secara besar-besaran. Jadi, kita kembangkan aplikasi yang kami namakan IPU Event App. Jadi, selama sidang semua informasi tidak ada lagi kertas selama dibutuhkan," ujar Endah.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan jumlah peserta yang akan hadir diperkirakan sekitar 1500 orang.
“Pertemuan terakhir di Madrid itu dihadiri oleh 1200 orang, terdiri dari 179 negara atau pimpinan parlemen bersama delegasinya. Sampai dengan tadi malam, delegasi-delegasi dari 87 negara sudah mengkonfirmasi untuk berpotensi hadir. Tentu ini berkaitan dengan bagaimana handling kita, terutama dalam pelaksanaan dan protokol kesehatan sehingga mereka make sure perjalanan dari negara masing-masing menuju Bali itu tidak terlalu rumit,” jelas Indra di Bali, Rabu (2/3) lalu. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPU Adopsi Resolusi Mengenai Status Kota Yerusalem
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan