Gelar Jakarta Geopolitical Forum 2022, Lemhannas Jalankan Mandat Bung Karno

Rabu, 24 Agustus 2022 – 20:25 WIB
Dari kiri, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto, Wakil Gubernur Lemhannas Mohamad Sabrar Fadhilah, dan Deputi Pengkajian Strategis Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni dalam Jakarta Geopolitical Forum 2022. Foto: dokmentasi Lemhannas

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menyelenggarakan The 6th Jakarta Geopolitical Forum 2022 bertema Geomaritime: Chasing the Future of Global Stability.

Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menyatakan pihaknya diberi mandat oleh Presiden Pertama Indonesia Soekarno untuk mencetak calon pemimpin nasional yang memahami konsekuensi dari pertarungan negara-negara besar.

BACA JUGA: Lemhannas RI Menyiapkan Metodologi Penghitungan Kapasitas Geopolitik

‘’Pertarungan geopolitik antara negara-negara utama di kawasan ini dan apa pengaruhnya bagi Indonesia,” katanya saat pembukaan The 6th Jakarta Geopolitical Forum di Jakarta, Rabu (24/8).

Tema geomaritim sangat relevan saat ini karena diprediksi menjadi arena persaingan utama antarnegara, bahkan makin mendekat dengan Indonesia. 

BACA JUGA: MPR RI, BPIP & Lemhannas Akan Masifkan Sosialisasi Pancasila

Lemhannas menilai dinamika ini sangat menarik untuk dicermati. Tahun ini, tema yang diangkat adalah geomaritim dengan kesadaran bahwa pertarungan geopolitik di depan akan makin dekat.

‘’Karena akan terjadi di kawasan Asia Timur dan menggunakan maritim, laut, samudera sebagai sarana wadah pertarungannya,” kata Andi saat opening remarks.

BACA JUGA: Permintaan Khusus Wapres Ma’ruf Amin kepada Lemhannas, Singgung Soal Papua

Kondisi global saat ini adalah terciptanya satu rantai pasok global. Namun, konektivitas memunculkan patahan-patahan global. 

“Yang terjadi seharusnya ada pembangunan infrastruktur global yang menggabungkan antarnegara, bahkan antarbenua, yang terjadi adalah seharusnya terciptanya satu rantai pasok global,” ungkapnya.  

Andi menuturkan yang terjadi saat ini konektivitas memunculkan patahan dan diskonektivitas. 

‘’Sejak Februari 2022, patahannya semakin keras karena ada pertarungan Amerika Serikat-Rusia. Terjadi krisis di Ukraina,” katanya.

Masa depan geomaritim sangat relevan untuk dibicarakan. Sistem global yang didorong oleh kepentingan hegemoni di era transisi norma perdagangan dan ekonomi memunculkan perkembangan teknologi.

Salah satu yang ingin dikontribusikan oleh Lemhannas melalui Jakarta Geopolitical Forum 2022 ini adalah mencari solusi agar patahan itu tidak makin besar. 

“Patahan-patahan itu kami harapkan bisa kembali tersambung satu sama lain sehingga era geopolitik 5 kembali diperkuat menjadi satu konektivitas global, satu infrastruktur global, satu rantai pasok global,” ungkap Andi. 

Di forum JGF, hal tersebut akan dibahas secara komprehensif, mulai sisi pertahanan, keamanan, teknologi, dan ekonomi maritim.

“Dengan diskusi akademik ini, kita akan didampingi, ditemani oleh pakar-pakar dari Amerika Serikat, Australia, dan Singapura. Kami mengundang Rusia untuk bisa membuat Indonesia memiliki sentuhan interaksi komunitas epistemis global yang memperkaya, memperdalam kajian kami ke depan,” ucap Andi.

Untuk keenam kalinya, Lemhannas menyelenggarakan Jakarta Geopolitical Forum pada 24 dan 25 Agustus 2022 dengan menghadirkan para ahli geopolitik dari berbagai negara. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler