Gelar Kompetisi Nasional untuk Galakkan Bulutangkis Batam

Sabtu, 04 Juli 2015 – 04:25 WIB

jpnn.com - BATAM - Perkembangan dunia olahraga tidak bisa dipisahkan dari perlengkapan infrastruktur yang memadai. Sarana dan prasarana olahraga yang komprehensif dapat memicu lonjakan prestasi dalam suatu bidang olahraga.

Contohnya bulutangkis. Di Batam, perhatian terhadap olahraga tepok bulu ini sangat memadai. Batam pernah menjadi salah satu sentra pembinaan bulu tangkis di tanah air. Geliat olahraga ini begitu kencang pada awal  tahun 2000-an.

BACA JUGA: Pastore Dianggap Titisan Iniesta yang Bisa Jadi Pendamping Ideal Messi

Banyak sekali kegiatan bulu tangkis digelar. Mulai dari simulasi Piala Thomas-Uber, Piala Sudirman, hingga kejuaraan internasional Batam Masters. Turnamen paling bergengsi, Indonesia Terbuka, juga pernah mampir digelar di Batam pada tahun 2003.

Geliat tersebut juga ditandai dengan berbagai pembangunan lapangan bulutangkis di berbagai daerah oleh pengusaha properti sekaligus Ketua Pengprov PBSI Kepri, Cahya.

BACA JUGA: Costa: Fantastis jika Arda Turan ke Chelsea, Kebabnya Enak

Total ada sekitar 11 lapangan yang dibangun antara lain di Batuaji yang memiliki 11 lapangan, Tiban dengan 10 lapangan, Orchid dengan 15 lapangan, Batu Batam dengan tujuh lapangan, Jodoh dengan sembilan lapangan, Plamo dengan delapan lapangan, Banda Baru dengan delapan lapangan, dan Bandara dengan 10 lapangan.

Penggemar bulu tangkis ini juga membangun GOR Persatuan Bulu Tangkis Batam (PBB) dengan 8 lapangan. Untuk mendukung penyelenggaraan Indonesia Terbuka 2003, bahkan dibangun pula GOR Tumenggung Abdul Jamal di Muka Kuning, yang berkapasitas 5.000 penonton.

BACA JUGA: Guardiola Desak Bastian Segera buat Keputusan

Namun, perkembangan bulutangkis di Batam surut sampai saat ini. Perhelatan terakhir yang pernah digelar di Batam adalah kompetisi berskala internasional, Asian School Badminton Championship 2015 yang dihelat Mei lalu di GOR Banda Baru.

Sebelum menggelar kompetisi internasional tersebut, GOR Banda Baru juga pernah menggelar Djarum Sirkuit Nasional Li-Ning Kepri Terbuka 2014. Hanya GOR yang terletak di atas SPBU Sei Panas ini yang masih aktif menggelar turnamen.

Sekilas mengenai GOR Banda Baru merupakan hasil karya berkat kegilaan Ketua Harian PBSI Batam, Sukriadi terhadap olahraga tepok bulu ini. "Desainnya saya peroleh setelah berkeliling ke sejumlah negara ASEAN dan kemudian mengkombinasikan desain-desain tersebut membentuk GOR Banda Baru yang sekarang ini," ungkapnya.

Dibangun diatas lahan seluas 2000 meter persegi, GOR berstandar internasional ini mampu menampung sekitar 500 penggila bulutangkis yang ingin menyaksikan delapan pertandingan di delapan lapangan.

GOR ini juga dilengkapi dengan Musholla dan Asrama untuk klub bulu tangkis Banda Baru yang bermarkas disini. Dan rencananya pada bulan November ini di GOR ini akan dihelat kompetisi nasional sebagai salah satu turnamen untuk menggalakkan kembali bulutangkis di Batam.(leo/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Kemerdekaan Hanya Boleh Gunakan Satu Pemain Asing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler