Gelar Kompetisi Sepak Bola NTT, Ini Pesan Gubernur

Rabu, 13 Juli 2016 – 07:40 WIB
ILUSTRASI. FOTO: AFP

jpnn.com - KUPANG - Kompetisi sepak bola Gubernur Cup VII 2016, mulai digelar, Senin (11/7) di Stadion Oepoi Kupang dan dibuka langsung oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Sebelum membuka kompetisi tersebut, Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asprov PSSI NTT, Minggu (10/7) malam menjamu 14 tim peserta dalam acara welcome party yang dilangsungkan di Aston Hotel, Kota Kupang.

BACA JUGA: Beginilah Gaya Permainan Persib di Bawah Djanur

"Kami semua punya harapan besar terhadap para peserta, para pemain, pelatih dan ofisial tim. Di tangan kalian terletak nasib sepak bola NTT," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya seperti dilansir Timor Express (JPNN Group).

Turut hadir dalam acara ini, Danrem 161 Wirasakti Brigjen TNI Hari Wiranto, Kajati NTT Jhon  Purba, Wabub Flores Timur, Valens Tukan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT Sinun  Petrus Manuk serta sejumlah Kepala biro dan undangan lainnya.

BACA JUGA: Siap-siap! Bonek Geruduk Kantor PSSI

"Kami sifatnya fasilitasi, membuat program dan semua tergantung partisipasi kita semua," imbuhnya.

Sebagai ketua Asprov PSSI Lebu Raya mengungkapkan bahwa ketika menyelenggarakan El Tari Memorial Cup, dirinya ingin melakukan pembatasan usia.

BACA JUGA: Persib vs Persija: Melawan Mantan Klub, Pugliara Sudah Biasa

"Tapi diprotes semua kabupaten. Namun, saya tetap berpendapat diperlukan turnamen, kompetisi, event dimana batasan usia diberlakukan, supaya bisa lahirkan  pesepak bola yang bagus sebagai masa depan sepak bola di NTT. Karena itulah maka dihidupkan lagi piala gubernur," ujarnya.

Asprov PSSI NTT sekarang ini mempunyai dua even yaitu El Tari Memorial Cup dan Piala Gubernur untuk akomodir kepentingan untuk mencari bibit baru, dan para pemain tua yang ingin tunjukkan semangat bagi anak muda. "Dengan berbagai keterbatasan kita tetap lakukan even ini," ungkapnya.

Dikatakannya juga, Di kota-kota besar, sepak bola sudah menjadi industri. "Tapi di NTT sonde... sonde ada yang namanya industri sepak bola di NTT," Kata Lebu Raya dalam dialek Kupang.

Menurutnya, semua orang mau nonton sepak bola, dan olahraga yang mampu membuat pegawai tinggalkan kantor itu sepak bola.

"Mana ada cabang olahraga yang buat orang mete sampe pagi, bahkan sampai ada yang meninggal dunia," katanya.

Hal ini lanjutnya, menunjukkan bahwa sepak bola dicintai rakyat. Tapi ketika kita buat pertandingan lalu pungut karcis masuk, penonton tidak mau bayar. Dan ini menunjukkan sepak bola dicinta rakyat.

"Karen itu tunjukkan permainan indah, cantik, fair dan jujur," pintanya kepada para pemain dari 14 tim peserta.

Sepak bola, menurutnya, tidak sekadar sepak bola tok... tapi ada pembentukan karakter didalamnya. Karakter pantang menyerah, berjuang bukan hanya
cetak gol di gawang lawan tapi untuk negeri ini.

"Itulah semangat sepak bola..Jatuh harus bangkit kembali. Dan yang paling penting adalah team work, kerja sama tim yang juga bisa di bawa dalam keseharian hidup dalam tugas bangsa dan negara,” terangnya.

"Banyak pelajaran bisa dapat Dr sepak bola. Karena itu dengan kerbatasan kita tetap buat kompetisi ini," imbuhnya.

Masih menurut Gubernur, semua peserta yang datang pasti ingin menang. "Tapi harus siapkan diri sebaik-baiknya. Kalau tahun depan dibuat lagi, maka mulai saat ini buat turnamen di daerah untuk menjaring pesepakbola yang baik,” katanya lagi.

Terkait pesoalan sepak bola nasional yang belum tuntas, Lebu Raya meminta agar NTT tidak boleh terpengaruh. "Kita tetap jalan,  kita buat turnamen dan kompetisi untuk sepak bola NTT maju. Dan mohon dukung semua pihak," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Lebu Raya juga mengakui jika Sepak bola NTT masih butuh perjuangan keras untuk raih pretasi tertinggi.

"kita arus jujur mengakui itu," ungkapnya.

Di PON nanti kita memiliki cabang olahraga atletik, kempo, silat dan karate. "Dan NTT selalu juara jika itu olahraga perorangan tapi kalau olahraga tim masih butuh perjuangan. Namun, itu bukan gambaran orang NTT, karena orang  NTT individual...tidak. Orang NTT hidup dalam kekeluargaan dan kebersamaan," pastinya.

Diakhir sambutannya Lebu Raya mengungkapkan rasa senangnya walau belum semua Kabupaten hadir.

“Setiap kali gelar mesti ada yang absen namun mari kita jaga kebersamaan dan jagan cederai momentum ini dengan Cara-cara tidak terhormat. Kalau menang dengan terhormat, sehingga yang kalah juga tetap merasa terhormat," ingatnya.

"Tolong titip salam hangat saya buat para bupati yang tidak mengirimkan atletnya," tambahnya.

Danrem 161 Wirasakti Brigjen TNI Heri Wiranto, dalam kesempatan tersebut juga berkesempatan memberikan motivasi kepada para peserta.

Menurutnya, di perempatfinal Euro 2016 lalu Islandia yang pendudukan hanya 390 ribu jiwa tampil luar biasa dengan menundukkan Inggris.

"NTT jumlah penduduknya 5,6 juta. Artinya NTT sebenarnya juga bisa. Kenapa tidak dan yakin NTT suatu saat bisa tampil di tingkat nasional," katanya.

Sementara itu, Kadispora NTT Nahor Talan dalam sekapur sirihnya mengungkapkan bahwa Dispora sebagai penyelenggara bekerjasama dengan  Asprov PSSI NTT menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada gubernur serta semi peserta yang telah berpartisipasi dalam kompetisi kali ini.

Untuk tahun ini ada 8 Kabupaten yang tidak berpartisipasi, yakni Sabu Raijua, Rote Ndao, Sumba Barat, Manggarai, Nagekeo, Timor Tengah Selatan,  dan Timor Tengah Utara (TTU).

"Kita berharap pelaksanaan dapat jalan baik dan sukses karena semu berikan perhatian penuh," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Flores Timur Valens Tukan yang mewakili peserta dalam kesempatan tersebut menyampiakan limpah terima kasih kepada Gubernur NTT sebagai Ketua Asprov PSSI yang menggelar even ini sebagai ajang evaluasi pembinaan sepak bola di NTT.

"Kabupaten sudah evaluasi dan sudah gelar even, namun kalau provinsi tidak ada even, susah mengukur perkembangan sepak bola di NTT,” katanya.

Ia berharap seluruh kabupaten/Kota membangun komitmen dan semangat yang kuat agar  sepak bola di NTT terus maju seiring pembangunan bidang lain.

"Daerah lain bisa kenapa NTT. Saya ajak seluruh daerah membuat buat sepak bola jadi lebih berarti di NTT sehingga bisa bicara di tingkat nasional,” katanya.(jpg/timor express/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Info Penting buat The Jak yang Punya Niat Nonton Persib vs Persija


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler