jpnn.com, SUMATERA UTARA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak-anak perusahaannya kembali menggelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Sumatera Utara.
“Misi besar ini dalam membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, sehingga kami melakukan operasi pasar ini," ujar Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani.
BACA JUGA: Fairuz A Rafiq: yang Bilang Omicron Cuma Kayak Flu Saja, Salah Banget
PTPN Group berkomitmen untuk mendukung program Kementerian Perdagangan (Kemendag), yang menetapkan kebijakan Domestic Price Obligation (DPO) minyak sawit untuk menjaga harga minyak goreng, khusus dalam negeri, agar tidak mengikuti tren harga global yang sedang meningkat.
Minyak goreng premium dijual dengan harga Rp 14.000/liter, minyak kemasan sederhana Rp 13.500/liter dan minyak goreng curah Rp 11.500/liter.
BACA JUGA: Perencana Keuangan: JHT Program Hari Tua, Bukan Jaminan Hari Muda!
Sebagai tahap awal realisasi dukungan terhadap upaya pemerintah membantu masyarakat konsumen, PTPN Group melakukan Operasi Pasar Minyak Goreng di Wilayah Sumatera Utara, khususnya di pasar dan di wilayah sekitar kebun/unit milik PTPN II, III dan IV.
“Selain pasar, kebun juga menjadi salah satu titik lokasi operasi pasar, agar para pekerja kebun sawit juga bisa mendapatkan produk minyak goreng terbaik hasil produksi PTPN Group dengan harga terjangkau," kata Abdul Ghani.
BACA JUGA: Erick Thohir Dukung Sertifikasi Halal Untuk Mengerakkan Ekonomi Umat
Wilayah Sumatera Utara menjadi fokus operasi pasar minyak goreng, mengingat PT Industri Nabati Lestari sebagai anak usaha Holding, yang memproduksi minyak goreng berada di Sumatera Utara sehingga biaya logistik lebih murah.
Sebelumnya, PTPN Group melakukan operasi pasar murah, yang pada saat itu dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir di wilayah Kuala Tanjung, Desa Sionggang-Toba, Kota Medan, Jambi, Cianjur, Malang dan Lampung sebanyak total 59.413 liter minyak goreng.
Secara bergantian operasi pasar minyak goreng digelar, mulai Selasa (15/2), yakni dimulai dari PTPN II sebanyak 9.600 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000/liter dan 7 ton gula pasir dengan harga Rp 12.000/kg, PTPN IV sebanyak 6.000 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000/liter.
Selanjutnya PTPN II, III dan IV akan melakukan operasi pasar lanjutan dengan lokasi yang berbeda-beda.
PTPN sangat menaruh kepedulian terhadap masyarakat yang memerlukan minyak goreng dengan harga terjangkau.
PT Industri Nabati Lestari (PT INL) merupakan salah satu anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).
Perusahaan yang berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Medan, Sumatera Utara ini telah melakukan beberapa terobosan dalam proses stabilisasi harga komoditas olahan kelapa sawit, khususnya minyak goreng di dalam negeri.
PT INL berkomitmen mengedarkan 6.000 ton minyak goreng ke pasar domestik dengan harga DMO per bulan untuk mendukung program operasi pasar minyak goreng.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy