Gelar Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan UMKM, BAKTI Kominfo Gandeng idEA

Selasa, 25 Mei 2021 – 11:18 WIB
Acara Pembukaan Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021, Senin (24/5) pagi. Foto: tangkapan layar/Humas idEA

jpnn.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kemkominfo (BAKTI Kominfo) menunjukkan komitmennya pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia.

Menggandeng Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), BAKTI Kominfo menyasar pelaku usaha kecil di bidang kuliner untuk mendapat pelatihan digital, sekaligus memperoleh bantuan permodalan dari beberapa pihak yang turut mendukung pelatihan ini.

BACA JUGA: Menko Airlangga Beberkan Upaya Pemerintah Genjot UMKM demi Pemulihan Ekonomi Nasional

Sekretaris Jenderal Kemen Kominfo, Mira Tayyiba mengatakan, UMKM MEMANG perlu dibekali dengan modal yang relevan yaitu dalam bentuk kompetensi digital dan akses permodalan.

Hal itu penting karena peran UMKM sangat penting dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

BACA JUGA: Amin Desak Pemerintah Percepat Digitalisasi UMKM

“Selama tujuh bulan, yaitu sejak diluncurkan pada Mei 2020 hingga akhir 2020, Gernas BBI berhasil memfasilitasi onboarding lebih dari tiga juta UMKM,” ujar Mira saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021, Senin (24/5) pagi.

Mira mengatakan, pelatihan ini juga merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital yang baru saja dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 20 Mei 2021 yang lalu.

BACA JUGA: Video Adegan Asusila Bidan PNS Begituan dengan Selingkuhan di Mobil Jadi Viral, Gempar

Mendorong UMKM bergerak ke ruang digital menunjukkan kebangkitan era digital nasional Indonesia, terutama di sektor UMKM. Harapan ke depan, UMKM Indonesia Makin Cakap Digital.

Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latif mengungkapkan pentingnya melakukan tindakan nyata untuk membantu pelaku usaha kecil membangun usahanya.

“Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan UMKM digital yang pernah dilaksanakan BAKTI pada tahun 2020. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, 11 persen alumni pelatihan UMKM digital tahun 2020 yang menjawab survei menyampaikan kebutuhan permodalan menjadi salah satu kendala dalam mengembangkan bisnis.,” kata Anang.

Dijelaskan, pemilihan kota-kota pelaksanaan pelatihan juga mempertimbangkan beberapa hal.

Faktor pertama adalah sebaran infrastruktur BAKTI seperti BTS, dan akses internet di kabupaten tersebut.

“Mengingat pelatihan dilakukan secara online maupun offline, maka sinyal menjadi salah satu hal yang terpenting untuk mendukung pelaksanaan pelatihan,” katanya.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga sangat menyambut baik apa yang digagas BAKTI Kominfo ini. “Saat idEA dihubungi BAKTI untuk turut mendukung pelatihan ini, kami tentu sangat antusias,” ujar Bima.

Bima mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah maju. “Kita tentu sama-sama mengerti bahwa selaih pelatihan digital, pendanaan juga merupakan hal yang ditunggu para pelaku UMKM. Setelah mulai mengenal sistem jualan online, mereka butuh modal untuk menerapkan ilmu untuk mengembangkan usaha mereka tersebut.”

Pelatihan dan Dukungan Akses Permodalan 2021 akan berlangsung secara hibrid. Untuk tahap awal, pelatihan dilakukan secara online, dimulai sejak 24 Mei 2021.

Para peserta yang melewati proses kurasi selama tahapan online, akan mengikuti pelatihan secara offline untuk selanjutnya menerima bantuan pendanaan permodalan.

Untuk kali ini, Pelatihan dan Pendanaan UMKM Digital hanya menyasar pelaku usaha yang bergerak di bidang kuliner.

Selain itu, pelatihan ini juga hanya menyasar peserta dari delapan kota di Indonesia, yaitu Labuan Bajo, Lombok Utara, Jambi, Manado, Tanah Laut, Bone Bolango, Lampung, dan Denpasar. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler