jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas) dengan tema mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern sebagai langkah persiapan pembangunan pertanian untuk tahun 2020. Pada rakornas tersebut, turut dilaksanakan penandatanganan beberapa MoU di antaranya dengan Kedutaan Selandia Baru, Bank Mandiri, Kejaksanaan Agung serta Badan Pusat Statistika (BPS).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menerangkan, Rakornas 2019 hanya memiliki pesan yang akan diimplementasikan pada tahun depan dimana pertanian Indonesia saat ini harus maju yang diimplementasikan dalam seluruh aspek yang berkaitan dengan pertanian termasuk stakeholder. Sehingga rakyat dapat merasakan manfaat dari hadirnya pemerintah ditengah mereka.
BACA JUGA: Kementan Targetkan Ekspor Naik Tiga Lipat Pada 2020 - 2024
“Rakornas yang kita ikuti ini pesannya cuma satu tidak boleh ada yang mundur, semua harus maju. Maju itu dalam semua aspek, artikulasikan itu dalam diksi-diksi sesuai dengan apa yang menjadi fungsi peranan dan tanggung jawabnya sehingga nggak ada yang stop,” terang Syahrul saat memberikan sambutan pada acara rakornas di Auditorium Gedung F, Kanpus Kementan, Jakarta, Kamis (12/12).
Kedua, Syahrul mengungkapkan pertanian harus makin mandiri dimana Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekuatan yang luar biasa yang turut dapat menumbuhkan lapangan kerja dibidang pertanian. Hal ini akan semakin dapat ditingkatkan dengan adanya kerjasama dari semua kalangan untuk membangun energi dan asistensi negara didalam kehidupan rakyat.
BACA JUGA: Mentan Bicara Semangat Pertanian dan Program KUR di Kampung Sayur,
“Kemandirian menjadi penting. Indonesia punya kemampuan yang kuat dan kita punya sektor pertanian yang menjanjikan. Oleh karna itu, kata kata mandiri itu, izin teman teman didinas, yang ada di provinsi yang berkaitan tolong itu maknai itu. Apa yang cara agar membuat rakyat mendapat pendapatan yang baik, punya keutamaan dibidang pertanian, maka kita harus lakukan sesuatu,” ungkapnya.
Selanjutnya, Mentan menjelaskan pertanian Indonesia modern itu penting itu dengan membawa kemajuan teknologi saat ini perlu diterapkan dalam pertanian. Pertanian membutuhkan teknik-teknik yang canggih sehingga cara koordinasi dan pemecahan masalah yang digunakan akan berbeda dengan cara sebelumnya sehingga bisa lebih cepat dan efisien.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Ajak Masyarakat untuk Konservasi Lahan
“Kami gak bisa lagi kalau cara yang kemarin. We have to do more. Kami butuhkan pendekatan- pendekatan dengan online sistem yang lebih baik, kami butuh robot construction, kami butuh internet of thinking, kami butuhkan artificial intelegent, kami butuhkan satelit yang harus didekatkan dalam kehidupan kami,” ucap Syahrul.
Dalam Rakornas tersebut, Mentan turut mengungkapkan ucapan terima kasihnya pada BPS dimana berhasil menghasilkan satu data yang akan digunakan pertanian selanjutnya dalam bertindak untuk mengambil keputusan, memberikan bantuan kepada para petani dimana data ini akan dipegang oleh seluruh pihak yang ingin mengetahui tentang pertanian.
“Kami sudah selesai kan satu masalah yang paling mendasar yakni data. Kalau begitu data yang dipegang presiden data yang dipegang menteri seluruhnya yang dipegang oleh pengusaha data yang dipegang oleh Gubernur,Bupati, Camat, Kepala Desa dan Lurah adalah satu data. Terima kasih Kepala BPS sudah membantu kami,” ucapnya.
Pada rakornas tersebut, Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengungkapkan tidak jarang dalam proses kesediaan pangan mengundang ketertarikan berbagai pihak yang ingin mencari keuntungan secara tidak sah dalam proses pengadaannya . Oleh karna itu penandatangan kesepakatan yang dilakukan antara Kementan dan Kejaksanaan Agung salah satunya adalah untuk kesepakatan dalam rangka mencegah potensi penyimpangan pada proses penyediaan pangan tersebut .
“Perlu saya sampaikan bahwa kejaksaan satu lembaga penegak hukum namun disamping itu juga diberikan amanat oleh undang undang untuk mendukung pelaksanaan pembangunan pemerintah," ungkapnya.
Oleh karna itu, Ia menambahkan kejaksaan akan turut berkontribusi untuk diberbagai bidang dan tugasnya tapi memang ada berbagai bidang yang bisa menunjang kegiatan kegiatan dalam rangka kegiatan didalam pertanian ini. Pertama bidang perdata dan tata usaha negara memiliki peran strategis. "Untuk persoalan perdata dan tata usaha negara dihadapan kementerian pertanian. maka kami berwewenang mendampingi kementan baik selaku tergugat maupun penggugat baik dalam proses litigasi atau non litigasi,”pungkasnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi