Gelar RUPST Akhir Mei 2023, Telkom Bakal Minta Restu Pemegang Saham Soal FMC

Jumat, 26 Mei 2023 – 14:34 WIB
PT Telkom Indonesia. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyakini integrasi bisnis melalui Fixed Mobile Convergence (FMC) mampu meningkatkan inovasi dan layanan-layanan produk.

SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza menjelaskan, konsep FMC yang mengintegrasikan layanan Indihome dengan layanan seluler Telkomsel tersebut membidik peluang pasar yang relatif besar di industri telekomunikasi, khususnya fixed broadband.

BACA JUGA: Telkomsel Sebut Alami Peningkatan Trafik Selama Lebaran 2023, Sebegini Angkanya

"Telkom sebagai market leader harus lebih cepat tumbuh dan beradaptasi. FMC ini mendorong efisiensi, inovasi layanan, hingga Capital Expenditure yang lebih optimal," ujar Ahmad Reza, pada Kamis (25/5).

Menurut dia, kolaborasi dari jaringan fixed dan mobile broadband mendorong efisiensi modal dan sumber daya manusia dari layanan Indihome maupun Telkomsel saat ini.

BACA JUGA: Banyak Pupuk Tiruan Rugikan Petani, Yuk Kenali Ciri-ciri Produk Asli Milik Pupuk Indonesia

IndiHome memimpin 75,2 persen pangsa pasar di Indonesia, salah satu pasar fixed broadband dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan tingkat penetrasi sekitar 14 persen.

Average Revenue Per User (ARPU) fixed broadband enam kali lebih tinggi dari seluler di Indonesia.

BACA JUGA: Terus Bertransformasi, PELNI Luncurkan Logo dan Tagline Baru

Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka fixed connection pun diyakini akan tumbuh signifikan.

Sementara dari sisi pelanggan, integrasi ini berdampak pada layanan yang seamless, hingga pilihan produk di sektor digital yang beragam, serta mengedepankan value for money.

Pada kesempatan yang sama, VP Investor Relations Telkom Edwin Sebayang menyampaikan implementasi FMC ini akan mengarah pada efisiensi Capex dan Opex.

Edwin memprediksi dalam lima tahun ke depan Capex Telkom bisa turun hingga 10 persen, sehingga bisa mencapai 22 persen dari total revenue.

Sementara Opex perseroan diharapkan berkisar antara Rp 1,6 triliun sampai Rp 1,9 triliun.

“Harapan kami ke depan adalah kenaikan Ebitda ataupun revenue setiap tahunnya,” katanya.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar 30 Mei 2023 mendatang, Telkom akan meminta persetujuan para pemegang saham untuk pelaksanaan FMC.

Selain itu, Telkom juga mengusulkan pembagian dividen dengan rasio hingga 80 persen dari laba bersih tahun buku 2022.

“Kami mengusulkan Dividend Payout Ratio itu antara 70 sampai 80 persen dari reported net income,” kata Edwin.(chi/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler