Gelar RUPST, CHIP Catatkan Keuangan Impresif dan Potensi Pasar yang Menggiurkan

Selasa, 20 Juni 2023 – 20:00 WIB
PT Pelita Teknologi Global Tbk dengan nama emiten CHIP menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 di The Balezza Suites Permata Hijau, Jakarta Selatan, Selasa (20/6). Foto: Fathan

jpnn.com, JAKARTA - PT Pelita Teknologi Global Tbk dengan nama emiten CHIP menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 di The Balezza Suites Permata Hijau, Jakarta Selatan, Selasa (20/6)

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Komisaris Utama CHIP Richard William Moka, Komisaris Independen Hadi Avilla Tamzil, Dirut Ardarini, Direktur Operasional Mulyo Suseno, Direktur IT Pri Hastanto, dan Direktur Keuangan Hasri Zulkarnaen. Hadir juga para mitra dan pemegang saham CHIP. RUPST digelar secara daring dan luring.

BACA JUGA: Mobil Terbaru Hyundai Bakal Ditanami Chipset Buatan Samsung

Ardarini menceritakan PT Pelita Teknologi Global awalnya didirikan pada 2017 di Jakarta. Pada 2018, perseroan membangun manajemen dan tim ahli untuk persiapan aktivitas operasional. Sekitar 2018-2020, CHIP melakukan penetrasi atau perkenalan ke pasar telekomunikasi dan membangun awareness kepada operator seluler di Indonesia.

“2021, memulai penjualan OS & SIM Card, Scratch Card dan Fulfillment kepada operator seluler. Kuartal IV 2021 perseroan mulai men-setup pabrik di Cikupa. Menjadi pemasok terbesar untuk SIM Card, scratch card, dan Fulfillment di PT Hutchinson Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers atau ekspose publik capaian CHIP.

BACA JUGA: LG Gandeng Perusahaan Teknologi Kanada Kembangkan Chip Generasi Terbaru

“Puji syukur, alhamdulillah saat ini PT Pelita Teknologi Global menjadi salah satu perusahaan teknologi tercepat pertumbuhannya dan tepercaya tentunya. Saat ini kami memiliki klien perusahaan besar Indosat Ooredoo dan Bank Central Asia,” jelas dia.

Pada 2022, lanjut Ardarini, perseroan memulai penjualan melalui produksi sendiri pada pabrik di Cikupa dari sebelumnya berbasis trading. Lalu, perseroan menambah lini usaha Solusi IT. Kemudian, perseroan telah register sebagai vendor untuk operator seluler Telkomsel dan Zambia Telecom. Pada tahun yang sama, perseroan menambah lini usaha pada jasa enterprise software solution.

BACA JUGA: Investor CHIP Bergembira, Kinerja Perseroan Melonjak Tajam Setelah IPO

Pada 2023, kata Ardarini, perseroan memaksimalkan kapasitas produksi dan penambahan fasilitas pabrik. Di tahun ini, perseroan juga dalam proses negoisasi untuk mendapatkan customer baru dari overseas dan ekspansi pasar pada IT Solution.

“Pada 8 Februari 2023, kami mulai teregistrasi di BEI setelah proses panjang,puji syukur alhamdulillah saham kami yang dinamakan CHIP mendapat respons positif dari market,” kata Ariani.

Sementara itu, Mulyo Suseno mengatakan terdapat dua lini usaha CHIP, yaitu Connectivity Solution yang produknya ialah SIM Card, Scratch Card / Voucher, dan Fulfillment/ Starterpack.

Kemudian, IT dan Application yang memiliki dua bagian usaha Enterprise S/W Solution, yaitu Solution for Core Banking dan Enterprise Solution. Kemudian Supply Chain Solution yaitu Warehouse Manage Service, Warehouse Management System, dan Transport Management System.

Pri Hastanto memaparkan mengenai produk IT dan application solutions, yaitu Connectivity Solution yang intinya perseroan memiliki operating system sendiri baik itu untuk OS Native dan OS Java untuk semua operator telco di Indonesia dan luar negeri.

“Adapun saat ini OS tersebut telah digunakan untuk kartu perdana pada operator Indosat, ada dua produk IM3 dan Tri. Dari tim kami saat ini sedang development profile untuk operator lainnya,” kata dia.

Di sisi lain, Pri juga mengungkapkan upaya pengembangan OS machine to machine (m to m). Dia menyatakan ada permintaan dukungan untuk pengadaan kartu OS atau SIM Card Chip untuk kendaraan, salah satunya ialah Wuling.

“Saat ini konektivitas selalu handphone atau orang, tetapi ke depannya nanti akan digunakan oleh mesin, contohnya kendaraan,” jelas dia.

Lalu, application solution sebagai pencari solusi, di mana perseroan sudah membuat beberapa aplikasi untuk klien seperti BCA, kemudian Management Report System, dan Management Audit System.

Terakhir, Warehouse Application System, di mana sudah diaplikasikan di perusahaan besar. Aplikasi solusinya ialah Warehouse Management System, Transport Management System, Production System, dan Integration Service Module.

“2023 awal kami alhamdulillah kami dipercayakan mengerjakan dua proyek baru juga. Pertama e-materai sebuah aplikasi elektronik, jadi kalau ada transaksi yang melebihi Rp 10 juta itu diberi tetapi bentuknya elektronik,” kata Pri.

“Kedua, bank garansi. Jadi, sebuah aplikasi yang memberikan akses kepada nasabah perusaahaan untuk bisa mengajukan bank garansi tanpa harus ke kantor cabang. Ini akan launching di September. Jadi, nanti akan ada di menu My BCA bisnis,” tambah Pri.

Sementara itu, Hasri Zulkarnaen memaparkan kinerja keuangan PT Pelita Teknologi. Dia menerangkan penjualan perseroan melonjak tajam atau di atas target dari tahun ke tahun.

Dia menerangkan pada 2020 penjualan perseroan nol, kemudian pada 2021 mencapai Rp 66,4 miliar, dan 2022 Rp 147,3 miliar. Laba usaha pada 2020 minus Rp 571 juta, 2021 Rp 7,6 miliar, dan 2022 menjadi Rp 15,7 miliar. Laba bersih berjalan pada 2020 minus Rp 624 juta, 2021 Rp 5 miliar, dan 2022 Rp 9,3 miliar.

Hasri menambahkan pertumbuhan penjualan tahunan juga menunjukkan peningkatan, yaitu pada 2021 Rp 66,4 miliar dan 2022 Rp 147,3 miliar.

“Penjualan perseroan pada 2022 juga meningkat, pertama penjualan proyeksi 2022 Rp 90,3 miliar, sedangkan realisasinya Rp 147,3 miliar, dengan kata lain 163 persen pencapaian,” jelas dia.

Demikian juga laba usaha, proyeksi ialah Rp 8,6 miliar, realisasinya Rp 15,7 miliar, pencapaiannya 182,15 persen. Di sisi laba bersih, proyeksi Rp 7 miliar, realiasasinya Rp 9,3 miliar, dengan begitu pencapaiannya 132 persen.

“Artinya perusahaan kami dalam kurun waktu tiga tahun cukup baik,” kata Hasri.

Terakhir, Ardarini menyampaikan proyeksi perseroan pada 2023. Dia mengatakan ingin memberikan kapasitas penjualan yang lebih demi mendapatkan klien yang baru di berbagai negara.

“Proyeksi kami di 2023, target penjualan kami adalah Rp 154 miliar dan alhamdulillah saat ini posisi bulan ini kami sudah achive lebih dari 50 persen dari angka ini. Laba usaha kami 12 persen dan laba bersih 10 persen,” jelas Ardarini. (Tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Perusahaan Chip Milik Oppo Terpaksa Berhenti Beroperasi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler