jpnn.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Telkom) Tbk mengelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 yang dilaksanakan di Jakarta, Jumat (19/6).
Dalam RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp15,26 triliun. RUPST juga menyetujui payout ratio sebesar 81,78 persen dengan rincian 60 persen atau sebesar Rp11,20 triliun yang merupakan dividen tunai.
BACA JUGA: Erick Thohir Rombak Direksi & Komisaris Telkom, ada Pendiri Bukalapak Hingga Rizal Mallarangeng
"Dan 21,78 persen atau Rp4,06 triliun merupakan dividen spesial, sementara sisanya sebesar 18,22% atau Rp3,40 triliun merupakan laba ditahan," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah.
Untuk dividen tunai dan dividen spesial Tahun Buku 2019 akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 23 Juli 2020. Adapun yang berhak menerima dividen tunai dan dividen spesial adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per Juli 2020 sampai dengan pukul 16.15 WIB.
BACA JUGA: Erick Thohir Pangkas Anak Usaha Garuda Indonesia, Pertamina dan Telkom
"Sesuai dengan keputusan RUPST tersebut maka laba bersih sebesar Rp18,66 triliun yang dibukukan perseroan sepanjang 2019, 81,78 persennya akan dibagikan sebagai dividen sedangkan sisanya digunakan untuk membiayai pengembangan usaha perseroan," jelasnya.
Ririek menuturkan laba bersih ini dihasilkan dari pendapatan perseroan 2019 yang mencapai Rp135,57 triliun, tumbuh positif sebesar 3,7% dibanding 2019 dengan EBITDA Rp 64,83 triliun.
BACA JUGA: Telkom Indonesia Konsisten Berikan Layanan Terbaik
Digital Business Telkomsel dan IndiHome juga tumbuh signifikan dan menjadi kontributor utama pertumbuhan perseroan.
Bisnis digital Telkom saat ini memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi, yakni hampir 30 persen.
"Karena itu Telkom meyakini bisnis digital akan menjadi salah satu sumber pendorong pertumbuhan bagi perusahaan di masa mendatang, serta memantapkan langkah menjadi perusahaan telekomunikasi digital, di mana digital plarform dan digital services menjadi faktor pembeda dan nilai tambah dari digital connectivity yang saat ini merupakan kompetensi utama perusahaan," tutup Ririek.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy