Geliatkan Produktivitas Kopi Nasional, PDIP Gandeng Erick Thohir hingga Siti Nurbaya

Senin, 17 Januari 2022 – 10:10 WIB
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) Ono Surono. Ilustrasi Foto: ANTARA/HO/Dok instagram

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) akan menggelar Dialog Kopi Tanah Air yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/1).

PDIP mengajak sejumlah pihak, di antaranya petani, UMKM, hingga pemerintah untuk merumuskan formulasi untuk memajukan kopi nusantara ke mancanegara.

BACA JUGA: Sekjen PDIP Warning Pihak-Pihak yang Ingin Memecah Belah Persatuan Bangsa

Panitia Festival Kopi Tanah Air Ono Surono mengatakan luas lahan Indonesia merupakan terbesar kedua dunia, tetapi produktivitas kopi masih rendah.

Soal produktivitas kopi, Indonesia berada pada 500 kg per hektare per tahun, kalah dengan Vietnam 2,7 ton per hektar per tahun. Meskipun demikian, kopi Indonesia punya nilai tawar di dunia.

BACA JUGA: Kelompok Ini Pengin Duet Ganjar - Puan di Pilpres 2024, yang Lain Wacana Doang

"Itulah sebabnya, Bapak Bangsa kita, Bung Karno, juga sejak lama sudah menyadari potensi kopi dalam negeri dengan menyatakan bahwa 'Kami menghasilkan kopi yang paling baik di dunia, dari itu timbulnya ucapan a cup of Java'," kata Ono.

Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu mendorong dunia perkopian Indonesia berdikari. Parpolnya juga punya tanggung jawab Trisakti, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan dengan landasan semangat gotong royong.

BACA JUGA: Kemenkes Minta Babeh Aldo Pelajari Penjelasan IDAI Ini soal Vaksinasi Anak

Ono melihat kopi merupakan komoditas unggulan yang mampu menggerakkan ekonomi kreatif anak muda di hilir dan menambah pendapatan petani di hulu. Selain itu, kopi juga merupakan komoditas yang sudah terhubung dengan supply chains industri baik di dalam maupun luar negeri.

Oleh karena itu, PDIP akan terus memperkuat program kedaulatan pangan dan mendukung sektor perkebunan dan kehutanan agar lebih produktif. Terlebih lagi, saat ini Indonesia merupakan negara produsen keempat di dunia.

"Oleh karena itu, dukungan akan terus dilakukan agar pada sisi hulu, produktivitas kopi nasional dapat terus meningkat melalui intensifikasi dan perluasan kebun dengan pemanfaatan lahan model kemitraan bersama rakyat," tuturnya.

Di sisi hilir, PDIP mendorong peningkatan konsumsi nasional dengan mendukung ekonomi kreatif melalui kewirausahaan anak muda. Hal itu diyakini bakal menjadi nilai tambah di setiap rantai pasok dan harga lebih stabil.

Ono tidak ingin perdagangan dan distribusi kopi Indonesia terganggu atau bergantung pada konstelasi global.

Dia menyebut realisasi dari agenda dukungan nyata yang terdekat dari parpolnya adalah dengan melakukan sarasehan nasional dalam bentuk webinar untuk membahas proyeksi pengembangan kopi ke depan.

BACA JUGA: Luhut Umumkan Prediksi Puncak Omicron, Opsi Terakhir Ini Siap Dijalankan

"Lalu, ditindaklanjuti dengan mengadakan selebrasi berupa kegiatan Festival Kopi dalam skala nasional sebagai bagian rangkaian acara puncak peringatan HUT PDI Perjuangan," jelasnya.

Dialog Kopi Tanah Air akan diisi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Selain itu, PDIP juga menghadirkan Kelompok Tani Lingkungan Hidup (KTLH) Sangga Buana dan Asosiasi Kopi. Dialog itu juga diisi Koperasi Klasik Bean-Sunda Hejo, Koperasi Barokah Kerinci, Anomali Coffee, dan Kalyan Coffee.

BACA JUGA: Kasus Hadfana Firdaus di Semeru, Chandra Berpendapat soal Sesajen

Ono mengatakan Dialog Kopi Tanah Air bertujuan untuk mengetahui pandangan-pandangan para pihak terkait di Indonesia yang mewakili sektor hulu dan hilir terhadap proyeksi pengembangan ekosistem usaha perkopian baik orientasi domestik maupun mancanegara.

Kemudian, mendapatkan ide serta gagasan yang dapat menjadi masukan terutama untuk Tiga Pilar PDIP guna merumuskan arah dan strategi mendorong perekonomian melalui sektor perkopian. (tan/fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler