Gelombang Pasang Hantam Pantai Ujunggenteng-Citepus

Selasa, 26 Mei 2020 – 00:28 WIB
Gelombang pasang di Pantai Ujunggenteng Sukabumi, Senin (25/5). Foto: Balawista untuk Radar Sukabumi

jpnn.com, SUKABUMI - Gelombang pasang terjadi di hampir sepanjang kawasan pesisir Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (25/5). Hal ini merupakan siklus alam yang biasa terjadi.

Ketua Harian Balawista Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto membenarkan bahwa telah terjadi gelombang pasang di seluruh kawasan pantai.

BACA JUGA: Gelombang Pasang Paling Parah

“Benar itu terjadi tadi pagi. Sebenarnya ini biasa terjadi, tapi menjadi luar biasa karena ada bangunan di jalur yang biasa terjadi gelombang pasang,” kata Yanyan dilansir Radarsukabumi.com, Senin (25/5).

Yanyan menjelaskan bahwa hanya ada dua kawasan pantai yang mengalami gelombang pasang terparah, yakni Pantai Ujung Genteng dan Pantai Citepus. Ketinggian gelombang diperkirakan hingga 3,5 meter.

BACA JUGA: Gelombang Pasang di Pantai Anyer, Air Meluap Hingga ke Jalan

“Memang tampak cenderung ke (banjir) rob, tapi ini gelombang pasang yang memang biasa terjadi. Semua kawasan lainnya juga terjadi gelombang pasang, merata, tapi tidak seperti Ujunggenteng dan Citepus,” ujar Yanyan.

Dijelaskan oleh dia bahwa sejumlah kawasan pantai saat ini memang berdiri bangunan non permanen yang difungsikan untuk berdagang oleh warga sekitar. Sehingga hal inilah yang menjadikan fenomena gelombang pasang ini menjadi seolah hal yang luar biasa.

BACA JUGA: Heboh Penampakan di Tengah Salat Id Bima Arya

“Terjadinya gelombang pasang sesuatu yang sering terjadi tiap tahunnya, hal yang biasa terjadi, namun kondisi semakin kelihatan parah karena masyarakat membuat bangunan non permanen untuk jualan di lokasi yang sering terjadi gelombang pasang,” terang Yanyan.

Untuk itu, Yanyan mengimbau kepada warga masyarakat yang ingin berwisata libur Lebaran agar menunda dulu rencana berwisata.

"Selain karena faktor alam, ini pun berkaitan dengan imbauan pemerintah terkait pandemi virus Corona," ungkapnya. (izo/radarsukabumi)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler