Menurutnya, gelombang tinggi ini terjadi karena adanya badai tropis Jelawat dan Ewiniar dari arah utara perairan Filipina. "Kemungkinan penyebab tabrakan kapal akibat gelombang tinggi karena badai tropis dari arah utara Filipina," kata Nurhuda.
Sebagaimana diketahui, peristiwa tabrakan yang terjadi antara kapal tanker Norr Gastar dan kapal Motor Roro Bahuga di Selat Sunda, pada Rabu (26/9) pukul 05.00 pagi tadi.
Kapal Norr Gastar itu menabrak lambung kanan KM Bahuga Jaya yang menuju Pelabuhan Bakauheni. Lambung KM Bahuga robek dan tenggelam pukul 06.00 WIB. Lokasi kejadian sekitar empat mil dari Pelabuhan Bakauheni atau dua mil dari Pulau Rimau Balak.
"Kapal Motor Roro Bahuga tersebut membawa penumpang dan kendaraan Roda dua (10 unit), Mobil Pribadi (22 unit), Pick Up (11 unit ), Colt Diesel (17 unit),Fuso (18 unit)," ujar Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho BNPB melalui rilis pada JPNN, Rabu siang. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Deasy Novianti Penyayang Batik
Redaktur : Tim Redaksi