Gelombang Tinggi Mencapai Enam Meter Menerjang Pesisir Laut Selatan Sukabumi, Tsunami?

Kamis, 15 Juli 2021 – 08:40 WIB
Peringatan keras BMKG soal gelombang tinggi. Foto: ANTARA/Rahmad

jpnn.com, SUKABUMI - Kasatpolair Polres Sukabumi AKP Tri Andri Affandi mengatakan gelombang tinggi menerjang laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan ketinggian mencapai enam meter.

Menurutnya air laut menggenangi pesisir hingga merusak sejumlah kapal milik nelayan yang sedang ditambatkan di laut.

BACA JUGA: Penjelasan BMKG soal Potensi Tsunami Akibat Gempa di Kabupaten Talaud

"Data dari BMKG, ketinggian gelombang mencapai enam meter, kami imbau warga khususnya yang tinggal di pesisir untuk selalu waspada. Apalagi air laut sudah menggenangi sebagian daratan yang dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," kata Tri Andri seperti dikutip dari Antara Kamis (15/7).

Menurut Tri Andri gelombang tinggi seperti ini merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di setiap tahunnya. Tetapi, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat dan nelayan untuk selalu waspada dan meningkatkan kehati-hatian.

BACA JUGA: Gempa Guncang Bengkulu, Tak Ada Potensi Tsunami

"Kondisi gelombang yang kurang bersahabat seperti sekarang ini kami pun mengimbau kepada nelayan untuk tidak melaut dahulu, apalagi kondisi cuaca bisa berubah sewaktu-waktu," tambahnya.

Andri mengatakan untuk kerusakan masih dalam pendataan dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi sudah melakukan pendataan. Namun, pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan seperti warung yang berada di pesisir maupun rumah warga akibat cuaca buruk tersebut.

BACA JUGA: Gempa Blitar tak Berpotensi Tsunami, Tetapi Dampaknya Sampai Puluhan Wilayah Jatim

Pemilik warung di pesisir sudah diimbau agar tidak dahulu mendiami warungnya khawatir kondisi cuaca semakin memburuk.

"Apalagi prakiraan dari BMKG gelombang tinggi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, sehingga perlu diwaspadai dan diantisipasi," tegas Andri.

Berdasarkan pantauan di lokasi, gelombang tinggi tersebut, gelombang menerjang hampir seluruh titik lokasi yang kerap dijadikan tempat wisatawan, mulai dari Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok sampai Pantai Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.

Dampak dari gelombang tinggi tersebut sejumlah warung semi-permanen yang berada di pesisir hingga area parkir tergenang air laut, bahkan Istana Presiden Palabuhanratu pun tak luput dari genangan air laut.

Kendati demikian tidak menimbulkan korban jiwa. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler