Penjelasan BMKG soal Potensi Tsunami Akibat Gempa di Kabupaten Talaud

Sabtu, 10 Juli 2021 – 10:51 WIB
Peringatan keras BMKG soal gelombang tinggi. Foto: ANTARA/Rahmad

jpnn.com, JAKARTA - Gempa tektoknik 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, pada Sabtu pukul 07.43.55 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan pusat gempa terletak pada koordinat 2,99° LU : 126,64° BT.

BACA JUGA: Gempa 5,2 Magnitudo Guncang Sumba Tengah, Getaran Terasa 2 Detik

"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 kilometer arah darat daya Kota Melonguane pada kedalaman 23 km tidak berpotensi menimbulkan tsunami," ujar keterangan BMKG yang dikutip dari Antara, Sabtu (10/7).

BMKG menyebutkan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi atau penyesaran pada Lempeng Laut Maluku.

BACA JUGA: Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Ini...

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan sesar naik.

Guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Sangihe III-IV MMI ( bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Tomohon, Bitung, Boltim II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

BACA JUGA: Muncul Awan Berbentuk UFO, BMKG: Dampaknya Sangat Berbahaya

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG.

BMKG menyatakan hingga pukul 08.45 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya delapan aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo terbesar 5,8 dan terkecil 3,5.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," katanya.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Pemantauan Pascagempa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud segera melakukan koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan. Saat gempa terjadi warga Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tidak merasakan guncanan gempa.

"Aktivitas masyarakat berjalan normal," tulis BMKG.

Selanjutnya, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan gempa susulan dengan magnitudo 5,8.

Gempa susulan yang terjadi pada pukul 07.51 WIB berada 113 kilometer tenggara Kecamatan Melonguange. Pusat gempa yang berada di laut ini berkedalaman 10 kilometer. Berdasarkan pemodelan, gempa tidak memicu tsunami.

Selang tujuh menit, gempa susulan kembali terjadi dengan magnitudo 5,1. Pusat gempa berada pada 112 kilometer barat daya Kecamatan Melonguane dengan kedalaman 34 kilometer.

Pada gempa-gempa susulan ini, BPBD setempat melaporkan warganya tidak merasakan guncangan. Masyarakat tetap beraktivitas normal. BMKG melaporkan hingga pukul 08.25 WIB, lima kali aktivitas gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terkecil magnitudo 3,6.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak kecamatan, guncangan gempa dirasakan lemah tiga hingga lima detik di Kecamatan Salibabu. Menurut BPBD belum ada informasi dari pihak desa di kecamatan tersebut yang terdampak sejauh ini. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tsunami   BMKG   gempa   Talaud  

Terpopuler