Gelombang Tinggi, Nelayan Diminta Tidak Melaut

Rabu, 11 Januari 2012 – 12:08 WIB
SAMPIT – Nelayan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) disarankan untuk tidak melaut sementara waktur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit menyatakan, tinggi gelombang laut saat ini mencapai sekitar 3 meter sehingga sangat berbahaya bagi nelayan yang melaut menggunakan perahu kecil.

“Tinggi gelombang saat ini sekitar 2-3 meter dan sangat berbahaya jika nelayan ngotot melaut apabila kondisi cuaca memburuk,” kata Kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni kepada Radar Sampit (JPNN Grup).

Menurut Yulida, meski gelombang laut cukup tinggi, namun tidak akan menganggu aktivitas pelayaran menggunakan kapal-kapal besar, sehingga angkutan penumpang atau pasokan barang dari luar daerah pun akan tetap lancar. Gelombang tersebut hanya berbahaya bagi perahu kecil milik nelayan.

Terkait curah hujan, Yulida menambahkan, untuk wilayah Kotim dalam beberapa hari kedepan masih tetap tinggi. Warga diminta waspada dan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing untuk menghindari banjir akibat meluapnya drainase. “Masyarakat sebaiknya menjaga kebersihan drainase dan waspada dengan membersihkan selokan-selokan agar saat hujan, air bisa mengalir lancar, sehingga tidak menyebabkan banjir,” katanya.

Yulida juga mengingatkan agar warga yang bermukim di daerah bantaran sungai juga harus waspada karena curah hujan tinggi dapat menyebabkan air sungai meluap dan mengakibatkan banjir di pemukiman warga. “Puncak curah hujan akan terjadi pada Maret – April mendatang. Pada saat itu, curah hujan akan meningkat dan berpotensi terjadi banjir,” katanya.

Sementara itu, Kepala BMKG Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Hidayat, sebelumnya mengatakan, saat musim hujan memasuki puncaknya, hujan yang turun akan melebihi batas normal yakni diatas 300 mililiter per bulannya. "Setiap hari akan terjadi hujan dan membuat sejumlah sungai meluap serta menggenangi sejumlah daerah dataran rendah yang berada di pinggiran sungai," katanya.

Hidayat menyarankan sejumlah pemerintah daerah bisa mengantisipasi terhadap musibah banjir yang kemungkinan akan melanda daerah di pinggiran sungai, misalnya dengan mengungsikan warga yang menjadi langganan banjir ketempat yang lebih aman.

"Banjir bandang pun bisa terjadi kapan saja dan dimana saja , untuk itu warga yang berada dipinggiran sungai harus lebih waspada dan cepat mengungsi bila memang melihat tanda-tanda terjadinya banjir," imbaunya. (rm-45)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanker Minyak Ilegal Dicegat Polisi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler