Gelontor Rp 100 Juta untuk Rehab Anak Bandel

Senin, 02 Oktober 2017 – 22:49 WIB
Anak punk dihukum hormat bendera. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, KEDIRI - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kediri, Jatim berkomitmen serius mendampingi anak-anak.

Setiap tahun mereka mengalokasikan anggaran sekitar Rp 100 juta.

BACA JUGA: 1.600 Penghuni Liponsos Belum Terdaftar BPJS Kesehatan

Anggaran itu digunakan untuk mengirim anak-anak bandel ke panti sosial petirahan anak (PSPA).

''Kami bekerja sama dengan Dinsos Jatim dalam pelaksanaannya," terang Kabid Pelayanan Rehabilitasi Sosial Puguh Rahayu Pertiwi kepada Jawa Pos Radar Kediri.

Menurut Yayuk -panggilan Puguh Rahayu Pertiwi-, Dinsos Kota Kediri rutin mengirimkan 50 anak usia sekolah dasar (SD) ke PSPA Bima Sakti di Malang.

Upaya tersebut merupakan langkah awal dinsos dalam memperbaiki perilaku anak yang buruk supaya menjadi lebih positif.

''Misalnya, anak yang malas belajar, mudah marah, atau berani sama orang tua," jelasnya.

Mereka, lanjut Yayuk, harus menjalani rehabilitasi selama 28 hari di PSPA Malang.

Di sana, anak-anak itu dibina melalui berbagai kegiatan. Di antaranya, pembinaan sosial, religi, outbound, dan pembentukan karakter.

Setelah program tersebut selesai, anak diharapkan memiliki semangat dan kebiasaan yang berbeda.

''Mereka menjadi rajin, percaya diri, dan manut sama orang tua," kata Yayuk.

Meski demikian, lanjut dia, efek program tetirah tersebut nanti sangat dipengaruhi oleh penanganan pascaprogram.

Terutama pengondisian dan dukungan orang tua ketika anak sudah berada di lingkungan rumahnya.

''Apakah anak berhasil dibina atau tidak, semuanya sangat bergantung pada perlakuan orang tua setelah program," ucapnya.

Lebih lanjut, Yayuk menerangkan bahwa Dinsos Kota Kediri tetap menyediakan anggaran untuk program tetirah meski pihaknya telah bekerja sama dengan Dinsos Jatim.

Dana yang sudah dianggarkan tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan penunjang anak, seperti tas, sepatu, topi, hingga akomodasi perjalanan. (dna/ndr/c7/diq/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler