jpnn.com - JAKARTA - Air Navigation Indonesia (AirNav) tahun ini menyiapkan dana Rp 108 triliun untuk belanja mesin dan berbagai peralatan. Mulai dari peralatan obligasi, navigasi, radar hingga aviasi. Direktur Utama AirNav, Bambang Tjahjono mengatakan sejauh ini proses pembelian alat sudah berjalan 50 persennya.
"Prosesnya sudah mulai jalan. Total belanja tahun ini Rp 108 triliun. Kami belanja untuk peralatan obligasi, peralatan navigasi, peralatan aviasi," ujar Bambang di Restoran Bunga Rampai, Jakarta, Kamis (13/8).
BACA JUGA: Kemasan Rokok Polos Rugikan Industri Tembakau
Untuk realisasi investasi AirNav sepanjang semester I 2015, Bambang mengakui masih di bawah target. Pasalnya, panitia lelang baru terbentuk Maret lalu sehingga waktu pengadaan sedikit agak molor.
Dan untuk tahun ini, BUMN yang bergerak di sektor navigasi ini menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun, dengan laba bersih sekitar Rp 100 miliar.
BACA JUGA: Sambut HUT RI, Railink Beri Diskon 70 Persen
Di tengah perekonomian yang tak menentu saat ini, pihaknya optimistis target pendapatan dan laba tersebut bisa tercapai. Sebab, tarif over flight yang ditetapkan AirNav dalam bentuk dolar. Dengan adanya penguatan dolar tersebut, maka pendapatan AirNav akan bertambah.
"Kalau revenuenya dapat, pendapatan tercapai, karena pendapatan kami dalam dolar," kata pria berkacamata ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Tiga Prioritas Pak Darmin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Targetkan Great New Xenia Terjual 5.000 Unit Per Bulan
Redaktur : Tim Redaksi