Gemar Rempah Nusantara 2024, IBTS & MRP Law Buka Peluang Kemitraan Bisnis

Rabu, 07 Agustus 2024 – 19:21 WIB
MR & Partners Legal & Business Consulting Group, melalui anak usahanya, Indonesia Business Trade Solution (IBTS) siap meramaikan Festival Gemar Rempah Nusantara 2024 di The Ballroom Pondok Indah Golf Course, Jakarta pada 8 Agustus 2024. Foto dok IBTS

jpnn.com, JAKARTA - MR & Partners Legal & Business Consulting Group, melalui anak usahanya, Indonesia Business Trade Solution (IBTS) siap meramaikan Festival Gemar Rempah Nusantara 2024 di The Ballroom Pondok Indah Golf Course, Jakarta pada 8 Agustus 2024.

Partisipasi ini merupakan bagian dari kemitraan strategis IBST dengan Asosiasi Komunitas Rempah Nusantara (AKREN) serta Gerakan Masyarakat dan Komunitas Rempah Indonesia (GEMARI).

BACA JUGA: 7 Rempah Ini Ampuh Atasi Kembung dengan Cepat

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi dan mendukung kolaborasi bisnis yang tercipta dalam penyelenggaraan Gemar Rempah Nusantara 2024.

“Rempah bukan hanya menjadi makanan, tapi juga bisa menjadi bahan baku untuk batik, produk kosmetik, dan banyak hal lain. Ini merupakan ekonomi kreatif berbasis rempah. 63 persen wisatawan ke Indonesia karena kulinernya, ini juga tentu karena bumbu atau rempah Indonesia," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (5/8).

BACA JUGA: Diturunkan dari Daftar Hitam, Waskita Karya Siap Ikut Tender Lagi

CEO Indonesia Business Trade Solution (IBTS) Poppy Zeidra mengatakan langkah nyata ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap petani dan pengusaha khususnya dalam pengembangan bisnis, perlindungan dan pendampingan hukum.

“Sebagai mitra petani dan pengusaha rempah, kami berada di garis depan membantu mereka dalam memahami regulasi perdagangan hingga mengatasi permasalahan hukum bisnis, mulai dari kontrak hingga hak kekayaan intelektual,” kata Poppy.

BACA JUGA: Sambut HUT RI, RMA Indonesia Kembali Hadirkan Program Servis Merdeka

Poppy menilai sejumlah eksportir rempah masih memiliki kendala terutama dalam menghasilkan hilirisasi dari bahan mentah.

Pengenalan terhadap teknologi dan hak kekayaan intelektual, bagi Poppy, juga merupakan urusan serius yang perlu dikembangkan, mengingat potensi nilai tambah yang dapat dihasilkan.

“Memperluas akses pasar rempah nasional di negara luar merupakan pekerjaan rumah kita bersama. Tentu, IBTS siap mendukung pengusaha untuk mewujudkan rencana ekspansi mereka,” paparnya.

Sementara itu, Managing partner MR & Partners Law office & Founder Indonesia Business Trade Solution Dodi S. Abdulkadir menambahkan gelaran festival ini dapat mempererat kerja sama dengan para pemangku kepentingan serta memperluas pemahaman terkait regulasi perdagangan rempah.

Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa produk rempah yang dipasarkan memenuhi standar kesehatan, dan keselamatan konsumen.

“Tentu kami selalu terbuka dengan para pengusaha dan petani rempah dalam pendampingan, pemberdayaan, dan edukasi hukum. Para pelaku usaha wajib mengetahui hak-hak dan kewajiban mereka di bawah huku, serta cara untuk memaksimalkan peluang perdagangan yang ada,” jelas Dodi.

AKREN dalam Gemar Rempah Nusantara mewakili banyak pelaku usaha yang bergelut dalam komoditas rempah.

Ajang ini turut mendorong eksosistem pangan dan rempah dari hulu ke hilir, membuka kemitraan baru untuk memastikan sinkronisasi sumber daya manusia, teknologi, dan pasar rempah di tingkat global.

Event ini juga akan mengadakan business matching yang dihadiri oleh para mitra (buyers) strategis dari beberapa negara, seperti Uzbekistan, China, Rusia, hingga beberana negara benua Afrika.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler