Gembala Vs Petani di Nigeria: 83 Nyawa Melayang

Senin, 08 Januari 2018 – 22:51 WIB
Penggembala Fulani di Nigeria. Foto: allAfrica.com

jpnn.com, ABUJA - Konflik di kawasan Afrika memang sering kali luput dari perhatian dunia. Contohnya gelombang kekerasan komunal yang tengah terjadi di Nigeria.

Pemerintah Nigeria mencatat sudah 83 orang tewas akibat kekerasan komunal sejak 31 Desember 2017 lalu. Sebagian besar insiden adalah bentrokan antara etnis Fulani yang merupakan penggembala Muslim dengan kelompok petani Kristen.

BACA JUGA: Mahathir Berpeluang Jadi Perdana Menteri Tertua di Dunia

Kedua kelompok itu kerap memperebutkan lahan di Middle Belt, salah satu kawasan paling plural dan rawan konflik di Nigeria.

"Penyerangan terjadi di desa-desa yang sangat terpencil," ujar Terve Akase, juru bicara gubernur Negara Bagian Benue kepada Reuters.

BACA JUGA: Para Wanita Cantik Kompak Tak Bercelana di 60 Kota

Terve mengklaim sebagian besar pembunuhan di wilayahnya dilakukan oleh pihak Fulani. Namun, pernyataan tersebut sulit diverifikasi kebenarannya.

Kekerasan serupa juga terjadi di negara bagian tetangga, Taraba. Polisi menyebut setidaknya 12 orang tewas sejak Jumat pekan lalu.

BACA JUGA: Donald Trump: Bukan Sekadar Cerdas, Saya Jenius!!

Sedangkan warga setempat kepada Reuters mengaku baru saja menggelar penguburan massal untuk 30 jenazah korban kekerasan etnis.

Kekerasan yang meluas di Nigeria membuat militer terpaksa turun tangan. Saat ini tentara telah diterjunkan ke 30 dari 36 negara bagian yang ada di Nigeria. (reuters/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Bayar Listrik Sendiri, Sebelas Pangeran Saudi Masuk Bui


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler