Gembong Penipu Punya Uang Asli Bersertifikat BI

Selasa, 17 September 2013 – 20:26 WIB
Gembong Penipuan Penggandaan Uang yang Ditangkap Polda Metro Jaya. Foto: M Fathra M Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dalam pengungkapan dua gembong penipuan dengan modus penggandaan uang di Jakarta, penyidik juga menemukan sejumlah uang asli cetakan Peruri yang belum dipotong, dilengkapi sertifikat Bank Indonesia (BI).

Menurutnya, uang asli bersertifikat BI ini digunakan para pelaku untuk meyakinkan calon korbannya. Polisi juga menyita sebuah koper berisi uang palsu yang di atasnya dilapisi uang asli untuk memperdaya calon korban.

BACA JUGA: Mengaku Punya Gudang Uang, Penipu Dibekuk Polisi

"Modus ini sudah lama, menunjukan gudang uang dengan memperlihatkan foto-foto gudang berisi uang, kemudian menunjukkan koper berisikan uang untuk yakinkan korban-korbannya," kata Rikwanto di Mapolda Metro, Selasa (17/9).

Dijelaskannya juga, hasil penyelidikan sementara, lembaran uang asli yang belum dipotong dan memiliki sertifikat BI itu memang ada dan bisa diperoleh masyarakat dari BI, tapi hanya sebagai souvenir. Karena empat lembar uang Rp 100 ribu yang belum dipotong itu punya nomo seri yang sama.

BACA JUGA: Pesta Sabu, Wakil Lurah Bidara Cina Ditangkap

"Uang yang belum dipotong ini asli. Kebanyakan untuk souvenir. Memang jarang yang beli tapi disediakan di BI. Inilah yang dimanfaatkan pelaku penipuan," terangnya.

Menyikapi temuan ini, Polda Metro Jaya juga akan berkoordinasi dengan Peruri maupun BI untuk antisipasi dimanfaatkannya uang asli untuk souvenir oleh pelaku penipuan.

BACA JUGA: Polres Jakbar Bekuk Preman Penyiksa Pedagang Perempuan

"Dalam waktu dekat kita akan berkoordinasi. Karena yang kita tahu, di percetakan daerah Bekasi itu juga ada uang hasil cetakan Peruri ukuran 1 meter, tapi memang untuk souvenir," jelas Kompol Antonius Agus, penyidik Polda Metro.

Dia juga menyebutkan upaya pelaku memperdaya calon korban terbilang cerdas meski secara logis tidak masuk akal. Para pelaku juga mengerti istilah-istilah keuangan.

"Kalau berfikir logis sudah menerimanya. Profil perusahaannya saja tidak meyakinkan. Tapi keahlian komunikasi pelaku dengan korban, sepertinya ada keahlian khusus," jelasnya.

Saat ini dua gempong penipuan, yakni RN, OW, ESW, DB dan PES. Kemudian kelompok AAM dan DAZ, sudah diamankan di Mapolda Metro untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekdes Ditusuk Lawan Berjudi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler