Gembong Teroris Sri Lanka Tewas di Shangri-La

Sabtu, 27 April 2019 – 22:05 WIB
Polisi Sri Lanka berjaga di dekat salah satu lokasi serangan bom Paskah. Foto: AFP

jpnn.com, KOLOMBO - Perburuan Zahran Hashim berakhir sudah. Pemimpin sekaligus pendiri kelompok radikal National Thowheeth Jama'ath (NTJ) tersebut dinyatakan tewas. Hasil uji DNA potongan kepala pelaku pengeboman di Hotel Shangri-La, Kolombo, pada Minggu (21/4) itu cocok dengannya. Sebelum hasil tes DNA tersebut keluar, Hashim dinyatakan sebagai buron.

’’Dalam serangan itu, dia ditemani pelaku pengeboman kedua bernama Ilham Ibrahim,’’ ujar Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena sebagaimana dikutip AFP kemarin (26/4).

BACA JUGA: Umat Katolik Sri Lanka Masih Ketakutan, Warga Muslim Resah

Badan Intelijen Sri Lanka yakin ada sekitar 130 orang yang terlibat jaringan Islamic State (IS) atau yang lebih dikenal dengan ISIS. Sebagian berhasil ditangkap. Saat ini polisi memburu 70 orang yang masih berkeliaran.

Di pihak lain, Sirisena memenuhi janjinya untuk merombak sistem dan pejabat keamanan di negaranya. Kamis (25/4) Menteri Pertahanan Hemasiri Fernando mengundurkan diri. Kemarin giliran Kepala Polisi Nasional Inspektur Jendral Polisi Pujith Jayasundara yang meletakkan jabatannya.

BACA JUGA: Presiden Sri Lanka Copot Menhan dan Kepala Kepolisian

Jumlah korban jiwa serangan saat Paskah itu juga direvisi. Yaitu, menjadi 253 orang tewas. Jumlah itu turun 100 orang dari paparan sebelumnya. Pemerintah menyatakan bahwa ada beberapa korban yang dihitung dua kali. Hal itu membuat jumlah orang yang meninggal menjadi berlipat.

Sementara itu, saat ini warga muslim Sri Lanka ketir-ketir. Mereka takut umat kristiani bakal melakukan pembalasan. Saat pelaksanaan salat Jumat, polisi tampak menjaga masjid-masjid dengan ketat. Harapannya, tidak ada lagi kejadian berdarah serupa.

BACA JUGA: Sri Lanka Masih Mencekam, Aparat Keamanan pun Tertekan

Pemerintah juga mengungkapkan bahwa serangan bom saat misa Paskah itu membuat tingkat kedatangan turis menurun hingga 30 persen. Penghasilan dari sektor wisata sangat mungkin berkurang hingga USD 1,5 miliar atau setara Rp 21,27 triliun. (sha/c15/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Perketat Pengawasan Jaringan Teroris di Indonesia Pascateror Sri Lanka


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler