Gempa 5,3 SR Getarkan Sukabumi

Senin, 21 Maret 2011 – 02:42 WIB

SUKABUMI - Sebagian warga Kota/Kabupaten Sukabumi panik dan sempat berhamburan ke luar rumah akibat guncangan gempa berkekuatan 5,3 skala richter (SR) yang terjadi sekitar pukul 08.20 WIB, Minggu (20/3).  Informasi dari Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyebutkan, pusat gempa berada di 7.93 Lintang Selatan, 106.79 Bujut Timur atau 113 km barat daya Sukabumi, dengan kedalaman 10 km

BMKG merilis jika gempa tersebut tidak berpotensi tsunami

BACA JUGA: Film Hollywood Jarang Diputar

Getaran itupun dirasakan warga Sukabumi, bahkan getarannya dapat dirasakan hingga Bogor, Tasikmalaya, Pangandaran dan  Ciamis.

Seperti di RSUD R Syamsudin SH, meski pasien tidak sampai  panik dan keluar meninggalkan ruang perawatan, karena getaran yang dirasakan tidak begitu keras dan hanya sekejap
Perawat di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, Lalin (30) mengatakan saat kejadian penghuni rumah sakit sebagian besar merasakan, namun mereka tidak terlalu panik.  "Tadi (kemarin, red) memang ada gempa, tapi tidak lama, pasien pun terlihat tenang-tenang saja," katanya seperti dikutip Radar Sukabumi (JPNN Group).
 
Demikian pula dirasakan di daerah Cisaat Kabupaten Sukabumi

BACA JUGA: Pengamanan Bandara Dua Kali Lipat

Sebagian warga sempat panik karena getarannya cukup terasa
"Saya sendiri saat terjadi gempa memilih keluar rumah, namun setelah beberapa saat, warga akhirnya kembali ke dalam rumah masing-masing," ujar Enjam Saeful Zaman, seorang warga Kecamatan Cisaat kepada Radar.
 
Getaran gempa cukup terasa di daerah Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi yang notabene lebih dekat dari pusat gempa

BACA JUGA: Waduk Gelap jadi Arena Bermesum Ria

Tidak sedikit warga di Pasar Palabuhanratu berlarian ke ruangan terbuka karena mengaku takut bangunan ambruk"Barusan di pasar berlarian termasuk saya, karena takut ada bangunan yang ambruk," ujar salah satu pengunjung Pasar Palabuhanaratu, Mintarsih (42).
 
Meski demikian pengunjung pasar itu kembali beraktifitas setelah getaran itu berhentiApalagi tidak ada peringatan dari pemerintah kalau gempa yang barusan terjadi berpotensi tsunami"Mungkin kalau gempanya bahaya pasti pemerintah akan memberi tahu," katanya.
 
Dari pantaun Radar Sukabumi, masyarakat Sukabumi pun tidak begitu terpengaruh dengan adanya geteran gempa, pusat-pusat keramaian tetap berjalan normal, malah sebagian warga tidak merasakan sedikitpun adanya geteran gempa"Kebetulan saya sedang berada di dalam kendaraan jadi tidak merasakan geteran gempa," ujar Nieta Nur, warga Cikole Kota Sukabumi.
 
Sementara Staf Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisikan (BMKG) Kabupaten Sukabumi, Abdul Azis mengatakan bahwa gempa tersebut tidak ada hubungannya dengan gempa yang terjadi di Jepang pekan lalu"Gempa ini tidak tidak akan berdampak tsunami dan tidak ada hubungannya dengan gempa dan tsunami di Jepang," terang Ajis.
 
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ferry AFurqon mengatakan, tidak ada laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebutSampai saat ini kata Furkon, aparat desa hingga camat tidak melaporkan adanya dampak gempa

"Sejak terjadi geteran gempa, kami langsung melakuan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan alhamdulilah belum dilaporkan adanya kerusakan," kata Furkon.
 
Di tempat terpisah, Ketua SAR Kabupaten Sukabumi, OKih Fajri mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, pihak SAR bersama unsur Muspida Kabupaten Sukabumi terus melakukan pengawasan terutama pengawasan di daerah pesisir Palabuhanratu dan sekitar

"Anggota tim SAR, Polisi Air dan Pos TNU AL Palabuhanratu terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan," pungkasnya.(wan/ryl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow... Ada Telur di Dalam Telur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler