jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang Kepulauan Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Rabu (6/8). Titik gempa berada di 200 km timur laut Maluku Barat Daya dengan pusat gempa di laut pada kedalaman 10 km.
"Gempa tidak berpotensi tsunami," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada JPNN.com, Rabu (6/8).
BACA JUGA: Panselnas Tunggu Syarat Pendaftaran CPNS 25 Pemda di Sumut
Sutopo mengatakan gempa terjadi pada pukul 18.45 WIB. Daerah di sekitar pusat gempa merupakan daerah pulau-pulau kecil seperti Pulau Wetar, Pulau Moa, Pulau Damar, Pulau Romang, Pulau Babar dan sebagainya.
"Di Pulau Moa, gempa dirasakan lemah oleh masyarakat dan tidak ada kerusakan bangunan. Di Maluku Tengah gempa tidak dirasakan oleh masyarakat," papar dia.
BACA JUGA: Menag Ingatkan ISIS Lebih Berbahaya dari Al Qaidah
Dijelaskan Sutopo, di sekitar kepulauan Maluku Barat Daya ini sering terjadi gempa di atas 6 SR. Wilayah ini memang memiliki aktivitas tektonik yang aktif karena adanya Sesar Naik Wetar (Wetar Thrust) yang membujur dari utara Pulau Alor hingga Pulau Romang. Selain itu, wilayah ini juga berada dekat palung yang merupakan daerah pertemuan subduksi Eurasia dan Hindia-Australia. Pada 1 Desember 2013 misalnya terjadi gempa 6,7 SR di 250 km timur laut Maluku Barat Daya.
"Aksesibilitas untuk menjangkau pulau-pulau kecil di wilayahnya ini masih sangat terbatas, apalagi jika cuaca buruk," kata Sutopo.
BACA JUGA: Menag Anggap Poso Paling Rawan Tumbuhnya Paham ISIS
Masyarakat di wilayah tersebut tinggal di sekitar pesisir pulau-pulau kecil yang rawan gempa dan tsunami. Kondisi ini akan sangat berpengaruh dalam penanganan bencana jika terjadi gempa besar yang merusak. Sebab struktur geologi disini pun tak kalah berbahaya dari Flores Thrust dalam "memproduksi" gempa- gempa besar dan merusak di kawasan NTT, khususnya Alor.
Sebagai contoh bencana gempa bumi produk Wetar Thrust adalah gempa Alor yang terjadi 18 April 1898 dan gempa Alor, 4 Juli 1991, yang menewaskan ratusan orang. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menag: ISIS Ancaman Bagi Kehidupan Berbangsa
Redaktur : Tim Redaksi